SELIDIKI: Ilustrasi kelangkaan Gas Melon alias 3 Kilogram. (Sumber: Tim Bali Politika)
DENPASAR, Balipolitika.com- Pasca ramainya video pernyataan dari seorang tokoh masyarakat, Wayan Setiawan yang menanggapi kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) atau Gas Melon di sejumlah wilayah di Badung diduga terkait praktik pengoplosan, baru ini seorang warga Denpasar juga mengeluh kesulitan mendapatkan Gas Melon untuk kebutuhan sehari-hari.
Diungkapkan Bagas Kurniawan, 28 tahun, warga Monang Maning, Dauh Puri Klod, Denpasar, kepada wartawan Balipolitika.com mengaku saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan Gas Melon 3 kg dan mengatakan kelangkaan tersebut berlangsung sudah hampir 2 hari, diwawancarai pada Rabu, 5 Juni 2024.
“Saya pribadi sudah 2 hari pak sulit nyari gas. Padahal kita ini tinggal di kota kok bisa sulit dapat gas? Kemarin sempat ramai itu di Sosmed (Sosial Media, red) video orang ngomong soal pengoplosan gas, mungkin aja bisa terjadi di Denpasar. Saya harap jika benar adanya bisa ditindak polisi,” sentil Bagas.
Sementara dikonfirmasi terpisah terkait adanya dugaan tersebut, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Wisnu Prabowo mengatakan pihaknya masih menyelidiki dan mencari tahu adanya dugaan Tindak Pidana pengoplosan Gas Melon bersubsidi di wilayah hukumnya, jugajuga meminta masyarakat untuk segera melapor ke polisi jika menemukan praktik pengoplosan Gas di sekitar Denpasar.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah pengawasan, kira juga libatkan dinas-dinas terkait hingga Pertamina untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait kelangkaan (Gas Melon, red) yang terjadi. Kalau untuk dugaan praktik pengoplosan, kita masih cari tau dan selidiki, jika memang ada masyarakat yang mengetahui agar tidak segan-segan untuk melaporkannya ke kami,” pungkasnya.
Selain itu, kelangkaan Gas Melon 3 kg di sejumlah wilayah di Bali, terjadi pasca diberlakukannya Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hal ini Dirjen migas terkait ketentuan pembelian gas LPG 3 kg dengan menggunakan KTP dan KK, juga dianggap masyarakat sebagai hal pemicu kelangkaan yang terjadi. (bp/gk)
