Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

GPS Ajak Pecinta Bola Bali Maafkan Koster, Tapi…

MINTA MAAF: Politisi sekaligus advokat kenamaan Pulau Dewata, Dr. I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. atau yang akrab disapa GPS.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Politisi sekaligus advokat kenamaan Pulau Dewata, Dr. I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. atau yang akrab disapa GPS mengajak para pecinta sepakbola memaafkan mantan Gubernur Bali masa bakti 2018-2023 Wayan Koster.

Pemberian maaf tersebut sehubungan dengan penolakan Wayan Koster terhadap Timnas Israel U-20 yang berimbas pada sanksi FIFA berupa pencabutan status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar tahun 2023 lalu. 

FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah lewat pengumuman di situs resmi, Rabu 29 Maret 2023 malam WIB. Keputusan ini sekaligus memupus mimpi Indonesia dan Timnas Indonesia U-20 berpartisipasi di pentas sekaliber Piala Dunia.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia [PSSI] Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” ucap FIFA dalam situs resmi FIFA.com.

Setahun berlalu pasca insiden yang disayangkan banyak pihak tersebut, Wayan Koster yang merupakan salah satu sosok penolak Timnas Israel U-20 meminta maaf kepada publik sepakbola Indonesia saat diwawancarai oleh Host Podcast Bali Konten Gus Hendra yang dirilis, Kamis, 18 April 2024. 

Menjawab permintaan maaf itu, GPS mengajak pecinta bola, khususnya Bali menerima dengan tulus.

“Permintaan maaf Wayan Koster terkait penyebab gagalnya drawing dan jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 di Bali sebaiknya diterima dengan tulus di Bali. Yang jelas harus diketahui publik, diposisikan permintaan maaf itu karena mengaku salah atau hanya karena jadi penyebab gagal, tetapi tetap menganggap sikapnya sudah benar? Ini penting karena menyangkut kesadaran memahami permasalahan,” tulis sosok kelahiran 21 Juli 1969 lewat akun media sosial resminya, Minggu, 21 April 2024.

GPS merinci 6 poin penting yang harus dicerna dengan cermat dan bijak merespons permintaan maaf Wayan Koster.

Pertama, konstitusi dan undang-undang sudah mengatur bahwa urusan luar negeri adalah urusan dan kewenangan pemerintah pusat. Hubungan diplomatik dan kerja sama serta hubungan luar negeri menjadi porsi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini presiden. Bukan kewenangan Gubernur. 

Kedua, Wayan Koster telah menandatangani kesanggupan secara tertulis dan begitu bicara Piala Dunia, maka semua negara berpeluang sehingga harus sudah disadari dari awal sebelum tanda tangan kesanggupan. Dengan mudah mencabut begitu saja di ujung menjelang acara adalah sikap wanprestasi yang memalukan dan memilukan. 

Ketiga, pemerintah pusat sudah mengeluarkan banyak biaya dan waktu mempersiapkan Piala Dunia U-20 ini dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah didapatkan lagi. 

Keempat, harus bisa memisahkan urusan sportivitas di bidang sport dengan mencari manuver kekuasaan di urusan politik. 

Kelima, urusan ketertiban dan keamanan pelaksanaan Piala Dunia menjadi urusan TNI dan Polri bukan Dinas Trantib dan Satpol PP yang ada di bawah gubernur. 

Keenam, jangan lupa tren positif sepakbola Indonesia sedang meningkatkan pesat dan jalan ke piala dunia masih terbuka. Itu berarti para penggemar bola sulit melupakan aksi sebaliknya yang menjadi noda hitam sejarah sepak bola Indonesia, yaitu memboikot dan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Setrumnya makin kuat.

“Mari kita maafkan sebagai sesama pribadi manusia, tetapi mari kita tetap rawat nalar kritis agar tidak masuk lorong gelap mencari pemimpin Bali yang tepat dan benar. Kick back atas freekick kepada para suporter bola itu berat. Ganjar sudah merasakan sengatannya. Ngibing dulu ah. Jika dulu ada joget gemoy bisa jadi presiden, lalu sekarang ngibing apa ya biar bisa juga jadi gubernur? #DahGituAja,” tandas GPS. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!