Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Turah Joko: Pemedek Diimbau Tak Bawa Tas Kresek

Pujawali Pura Luhur Uluwatu Rabu-Jumat, 20-23 Maret 2024

RITUAL SUCI: Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa, 19 Maret 2024. Tampak pula Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa, 19 Maret 2024.

Berbaur bersama pemedek dan masyarakat, Wali Kota Jaya Negara tampak hadir bersama Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa serta Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya.

Tampak hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara.

Serangkaian pujawali tersebut Wali Kota Jaya Negara turut mulang pakelem di Segara Pura Luhur Uluwatu sebagai persembahan untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

Diriingi suara gamelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti.

Diawali dengan pangilen Tari Wirayuda, Topeng Wali, Tari Rejang Taman Sari, Tari Rejang Renteng, dan Tari Rejang Sari, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Made Karang, Griya Gede Karang Klui Denpasar.

Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau yang akrab disapa Turah Joko didampingi Bendesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa rangkaian pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu.

Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali dan Nyapsap Kulit Gede Ida Bhatara ring Luhur Pura Uluwatu.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan setelah pujawali dilaksanakan, pada Rabu, 20 Maret 2024 sampai dengan Jumat, 22 Maret 2024 akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta dan Penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bhakti ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari bencanaa serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga,” ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai.

“Diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten,” imbau Turah Joko.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Pujawali ini juga diharapka menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!