Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Pembunuh Adhi Putra Krismawan Diringkus di Jawa Timur

Ngaku Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate

KORBAN SALAH SASARAN: 5 tersangka, yakni Ahmat Hilmi Mustofa (25 tahun), Ocshya Yusup Bahtiar (21 tahun), Roni Saputra (23 tahun), Bima Fajar Hari Saputra (18 tahun), dan Alif Maulana (17 tahun) dalam jumpa pers di Mapolres Badung, Selasa, 23 Januari 2024 siang.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Nama baik Persaudaraan Setia Hati Terate, yakni organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948 diseret-seret terkait kasus pembantaian Adhi Putra Krismawan (23 tahun) yang tewas di Banjar Uma Gunung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Selasa, 16 Januari 2024 sekitar pukul 00.30 Wita.

Dalam jumpa pers di Mapolres Badung, Selasa, 23 Januari 2024, lima pembunuh ayah satu anak asal Jalan Pulau Sumatera Widyasari Gang VIII C, RT 001/RW 000, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng yang sejauh ini berhasil diringkus aparat berwenang mengaku sebagai anggota kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan para pelaku yang sama-sama berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur ini tergabung dalam kelompok Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Senin, 15 Januari 2024 hingga Selasa, 16 Januari 2024 dini hari hendak menyerang kelompok silat lainnya, yakni IKSPI Kera Sakti, yakni perguruan pencak silat yang didirikan oleh Raden Totong Kiemdarto di Kota Madiun pada tahun 1980. Perguruan ini merupakan perguruan pencak silat beraliran kungfu dengan ilmu kerohanian dari Banten dan ulama Jawa.

“Mereka salah mengira bahwa korban bagian dari kelompok musuh,” terang Kabid Humas Polda Bali.

Adapun 5 tersangka yang sudah diamankan terdiri atas Ahmat Hilmi Mustofa (25 tahun), Ocshya Yusup Bahtiar (21 tahun), Roni Saputra (23 tahun), Bima Fajar Hari Saputra (18 tahun), dan Alif Maulana (17 tahun).

Penangkapan kelima orang pelaku pengeroyokan yang menewaskan Adhi Putra Krismawan dilakukan di dua tempat berbeda, yakni Jawa Timur dan Bali, tepatnya Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Dijelaskan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan setelah menerima laporan Satreskrim Polres Badung yang melakukan penyelidikan dan mengecek CCTV, Polres Badung bekerja sama dengan Tim Ditreskrimum Polda Bali serta berkoordinasi dengan polres jajaran di wilayah hukum Polda Jawa Timur menangkap Ahmat Hilmi Mustofa (25 tahun) dan Ocshya Yusup Bahtiar (21 tahun) di Jawa Timur, pada Sabtu, 20 Januari 2024. 

Keesokan harinya, Minggu, 21 Januari 2024, polisi meringkus Roni Saputra (23 tahun) di Jalan Imam Bonjol, Desa Pemecutan, Denpasar Barat, Bima Fajar Hari Saputra (18 tahun) di sebuah Mess Jalan Gunung Sanggabuana, Tegal Kertha, Denpasar Barat; dan Alif Maulana (17 tahun) di mess cuci motor, Abianbase, Mengwi, Badung. 

Jelas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, lima tersangka yang berhasil diringkus mengira bahwa korban ini bagian dari kelompok yang mereka target karena memakai baju hitam.

Karena itu, para pelaku ngaku menyesal karena telah merenggut nyawa Adhi lelaki asal Buleleng yang tak salah apa-apa. 

Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menambahkan insiden bermula saat para tersangka menerima informasi bahwa akan ada tawuran dengan kelompok pencak silat rantauan di Bali yakni IKSPI Kera Sakti. 

Namun, setelah sejam berkumpul, lawan mereka tidak kunjung datang sehingga mereka berpindah tempat ke sekitaran Puspem Badung untuk melanjutkan pencarian targetnya. 

Sekitar 20 menit di posisi kedua, target mereka juga tak terlihat. Mereka lantas pindah lagi ke dekat Simpang Sempidi Patung Hanoman.

Di sana mereka melihat beberapa orang yang berpakaian hitam dengan ciri-ciri mirip anggota IKSPI Kera Sakti.

Sialnya, korban Adhi Putra Krismawan yang kala itu mengenakan baju hitam akhirnya diidentifikasi sebagai musuh sehingga dihajar habis-habisan hingga nyawanya tak terselamatkan.

“Sementara baru lima. Kita masih kejar pelaku lain. Ya, belum semua pelaku dapat kami amankan,” ungkap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan sembari meminta para pelaku lain untuk segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat.

Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan insiden pembunuhan tersebut saat kelompok pelaku yang diperkirakan berjumlah 12 hingga 17 orang mendapat pemberitahuan dari group WA untuk berkumpul di Citraland Jalan Kargo, Denpasar, Senin, 15 Januari 2024 malam. (sat/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!