Ilustrasi: Ignatius Darmawan
SUATU KONSER ANANDA SUKARLAN
semesta partitur mengiringi langkah jarimu
berjalan pada sebuah fragmen lengking seriosa
berpucuk melodi bermekaran
menebah sunyi menabuh bunyi
serupa lambung kapal kaulah daya apung
pada lautan musik episodik
degub yang menyambar aorta
nyala rima yang terjaga
dari panggung peristiwa
setiap kisah tak sekadar nada
ada yang suntuk semayam
dalam kepala penonton
sebelum koor kembali mengudara.
SEBUAH AFORISME
dengan apa kuceritakan
ihwal kedekatan kita?
kata-kata sudah setia sejak lama
lidah menelan muslihat semula
bahasa sebagai medium juga
sebatas rekaan makna
sebagai pejalan, setiap tapak
meninggal jejak
menemu sajak;
dunia serupa tubuh rapuh
yang ingin selalu utuh.
TITAH SEORANG SANTRI
beri aku cangkir tanpa air
agar tetap dahaga
menyusuri jalan takdir.
APEL
sebatas gravitasi
Newton menyepuh tubuhmu;
wujud ruang yang ia temu
hanya fragmen
selebihnya duga
izinkan aku menopang
segala ronamu
atas laju waktu;
menyuling inti darimu
RAPSODI HARI
hari menggoda ulang waktu, menyepuh sejarah
menjadikan jejak buih tak sekadar noktah
harapan timbul-tenggelam
dalam samar masa depan
dalam secangkir kopi, buih-buih menepi ketika putaran berhenti
seperti laut sehabis gemuruh menghantarkan puing pada pantai
dan kita masih lena dalam buaian nyaman
sampai lupa kali ke berapa bulan dalam putaran
BIODATA
Yudi Damanhuri merupakan Guru Bahasa Indonesia di SMA Pesantren Unggul Al Bayan Anyer. Menetap di Serang. Selain menulis Puisi, ia juga menulis Esai dan Naskah Drama.
Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.