DENPASAR, Balipolitika.com– Dalam lanskap sosial masyarakat Bali, kehadiran Komunitas Tanam Tuwuh GP Bali menyuguhkan sebuah narasi yang menarik.
Berbeda dari banyak komunitas sosial yang mungkin muncul dan surut seiring pergantian musim politik, komunitas ini menunjukkan konsistensi yang patut diapresiasi.
Bukan sekadar menjadi perpanjangan tangan Wakil Gubernur Bali terpilih I Nyoman Giri Prasta, mereka hadir sebagai mitra sejati bagi masyarakat Bali, khususnya dalam bidang sosial ekonomi.
Terbukti, saat para petani garam Kusamba Klungkung mengalami gagal produksi akibat gelombang pasang air laut, Komunitas Tanam Tuwuh GP Bali hadir dengan langkah nyata.
Pada Selasa, 10 Desember 2024, Ketua Komunitas Tanam Tuwuh, Diana Prasta, bersama anggotanya bergerak cepat menyalurkan puluhan paket sembako kepada para petani terdampak.
“Kami tidak hanya ingin hadir di saat senang, tetapi juga mendampingi masyarakat di saat sulit. Ini adalah wujud nyata nilai gotong royong dan menyama braya yang kami junjung,” ujar Diana Prasta.
Tidak hanya bergerak di ranah bantuan sosial, komunitas ini juga memainkan peran penting sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
Dengan memahami kebutuhan masyarakat secara langsung, mereka mampu menyampaikan aspirasi dengan cara yang efektif dan tepat sasaran.
Hal ini sejalan dengan konsep “tanam tuwuh” yang mengutamakan pertumbuhan dan perkembangan bersama.
Salah satu petani garam kusamba, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterima.
Disebutkan gelombang pasang tahun ini benar-benar membuat para petani kesulitan.
Produksi garam berhenti total, dan pemasukan petani sangat terpuruk di mana bantuan dari Komunitas Tanam Tuwuh ini diibaratkan seperti setetes embun di tengah kekeringan.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Komunitas Tanam Tuwuh. Ini bukan hanya soal sembako, tapi juga semangat yang mereka bawa untuk kami tetap bertahan,” ucapnya penuh haru.
Komunitas Tanam Tuwuh GP Bali telah menunjukkan bahwa aksi kecil dengan konsistensi besar dapat membawa perubahan.
Mereka menjadi contoh nyata bahwa komunitas yang berlandaskan kepedulian dan aksi nyata mampu menginspirasi banyak pihak untuk menghidupkan kembali nilai gotong royong dan semangat persaudaraan, yang menjadi akar budaya masyarakat Indonesia.
Dengan visi kuat dan aksi nyata yang berkelanjutan, Tanam Tuwuh GP Bali membuktikan bahwa harapan untuk masyarakat yang lebih baik tetap hidup.
“Ini bukan tentang seberapa besar langkah kita, tapi bagaimana kita melangkah bersama untuk kebaikan bersama,” tutup Diana Prasta. (bp/ken)