FRUGAL LIVING: Terlalu terpaku pada diskon dan penawaran, sehingga menjadi boros, merupakan salah satu kesalahan yang harus dihindari saat menerapkan frugal living.
DENPASAR, Balipolitika.com- Frugal Living adalah suatu gaya hidup di mana seseorang dengan cermat mengelola pengeluarannya untuk mencapai penghematan, efisiensi, dan kebijaksanaan finansial.
Prinsip utama dari frugal living adalah membuat pilihan bijaksana dalam pengeluaran sehari-hari.
Termasuk meminimalkan pemborosan, dan menyesuaikan gaya hidup dengan anggaran yang terbatas.
Berusaha untuk mengurangi atau menghindari utang sebanyak mungkin dan membayar tagihan tepat waktu.
Mengutamakan barang bekas atau preloved untuk mengurangi pengeluaran dan meminimalkan dampak lingkungan.
Menjaga pengeluaran rumah tangga seperti listrik dan air agar tetap efisien dan ekonomis.
Memasak sendiri di rumah daripada membeli makanan di luar, dapat menghemat uang dan memberikan kontrol lebih besar terhadap jenis makanan yang dikonsumsi.
Menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan darurat dan investasi untuk mencapai kestabilan keuangan jangka panjang.
Meskipun prinsip frugal living memiliki banyak manfaat, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh penganutnya.
Ini dia 10 kesalahan yang kerap dilakukan para penganut frugal living yang harus dihindari.
Kesalahan dalam gaya hidup frugal living
1. Mengorbankan kesehatan
Terlalu fokus pada penghematan bisa membuat seseorang menunda atau mengorbankan kesehatan, seperti memilih makanan dengan harga murah namun rendah nutrisi atau menunda kunjungan ke dokter.
2. Tidak mempertimbangkan kualitas
Mengutamakan harga murah tanpa mempertimbangkan kualitas dapat mengakibatkan pembelian barang yang cepat rusak atau memerlukan penggantian lebih sering, sehingga menghabiskan lebih banyak uang dalam jangka panjang.
3. Mengabaikan kebutuhan masa depan
Fokus terlalu kuat pada penghematan hari ini bisa menyebabkan pengabaian terhadap perencanaan keuangan jangka panjang, seperti tabungan pensiun atau dana darurat.
4. Tidak menyisihkan dana untuk kenikmatan pribadi
Penganut frugal living terkadang lupa menyisihkan dana untuk kenikmatan pribadi atau hobi, yang sebenarnya penting untuk keseimbangan hidup.
5. Menjadi terlalu kaku dalam pengeluaran
Terlalu kaku dalam pengeluaran bisa membuat hidup terasa kurang fleksibel dan mengurangi kebahagiaan, penting untuk menemukan keseimbangan antara penghematan dan kenikmatan hidup.
6. Mengabaikan keseimbangan hidup
Terlalu terobsesi dengan penghematan bisa membuat seseorang mengorbankan waktu berkualitas dengan keluarga atau teman, yang merupakan aspek penting dalam keseimbangan hidup.
7. Tidak memanfaatkan peluang investasi
Terlalu fokus pada penghematan harian dapat mengakibatkan kegagalan untuk melihat peluang investasi yang dapat memberikan hasil jangka panjang.
8. Mengesampingkan keterampilan untuk mendapat uang tambahan
Fokus pada penghematan saja tanpa mempertimbangkan potensi untuk meningkatkan pendapatan tambahan bisa menghambat potensi keuangan seseorang.
9. Tidak mempertimbangkan keseimbangan ekologis
Beberapa penganut frugal living mungkin terlalu terpaku pada penghematan finansial sehingga mengabaikan dampak ekologis dari keputusan pembelian atau gaya hidup mereka.
10. Terlalu terpaku pada diskon dan penawaran
Terlalu tergila-gila dengan diskon dan penawaran bisa membuat seseorang membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya karena harga murah.
Penting untuk diingat bahwa frugal living seharusnya bukan tentang menahan diri sepenuhnya, tetapi lebih tentang membuat pilihan cerdas dalam pengeluaran dan menemukan keseimbangan yang sesuai dengan nilai dan tujuan hidup pribadi. (bp/dp/ken)