Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Yin Ude

Ilustrasi: Ignatius Darmawan

 

Kota Pagi

Pendar pagi, busuk selokan mekarkan sajak, yang kata-katanya mengucurkan susu buat anak kucing kedinginan, menyeduh kopi pengemis di bangku taman. Bait-bait berbunga pula oleh rayuan mulut bau calo dan kaki lima.

Pendarnya dalam sajak. Mungkin sebentar ada juga kalimat menjelma lonceng, bangunkan orang-orang yang lama terjaga, sedang matahari mereka gantung di spanduk-spanduk, di gedung walikota.

Sumbawa Timur, 3 Juli 2022

 

Bebaslah Aku

Bebaslah sajak dari cumbu bau pupur. Menjauh pula kata-kata sebelum dibelit sulur tengah jalan. Putaran roda yang berderak dalam kepala melindas diri bila tak gegas.

Apa yang memanggil sampai lari terburu? Apa yang menyeret hingga seruan-seruan dalam buntalan dicecer tengah perjalanan?

Antara desa dengan gerbang kota, tak harus teriak menjawab. Batas terus meminta garis ditarik lebih tegas.

Oh, garis. Ya, garis.

Di atas menara kota yang sudah menjulang dalam kepala, nyata kulihat garis batas hari lalu dan hari depan, yang memperjelas dari mana, kemana nanti sajak-sajakku akan beterbangan.

Sumbawa Timur, 3 Juli 2022

 

Tugu

Tugu, di kepala siapa tempatnya berakar? Tak ada rimbun hijau di kepala tukang becak. Tak juga ranting berbunga dari kepala pekerja kantoran. Mana bisa gelantung buah antara berat junjungan beban rumah tangga ibu-ibu! Bahkan di balik topi bocah SD, yang otaknya mulai gersang.

Kita lihat kota yang gegas. Dan bayang-bayang hari letih tutupi ingatan untuk menegakkan sesuatu yang tak dimengerti.

Sumbawa Timur, 4 Juli 2022

 

Taman Sepi Larut Malam

Pada bangku aku bicara, dengan suara yang sunyi. Bayangan yang kupagut celupkan pena ke genangan sesal: kenapa kulupa separuh hati, sementara rasa kadung gayuti angin, lekat puisi pada manis angan-angan.

Oh, aroma pupur, akankah menyatu dengan bau kota? Kulayari harum bedak asing sepanjang hari, dan gadis jauhku takkah mual dengannya?
Oh, bulan yang sembunyi di balik awan, kuncup inginku disambut dingin desau malam, dan segera kuyakin waktunya mekar telah gugur

Bangku yang kini cerita padaku, tentang riuh bahagia dan sendiri. Ditawarinya aku bersandar pada keteguhannya menjalani hari di taman yang tiba-tiba disergap sepi.

Sumbawa Timur, 5 Juli 2022

 

BIODATA

Yin Ude, penulis asal Sumbawa Timur, Nusa Tenggara Barat. Menulis sejak 1997. Karyanya berupa puisi, cerpen, novel dan artikel terpublikasi di media cetak dan online. Memenangkan beberapa lomba cipta puisi dan cerpen. Buku tunggalnya adalah Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih” (Rehal Mataram, 2021) dan Novel “Benteng” (CV. Prabu Dua Satu Batu Malang, Mei 2021).

Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.

—————–
Rubrik Sastra “Bali Politika” menerima sumbangan tulisan berupa puisi (minimal 5 buah), cerpen, esai/artikel (seni, sastra, budaya) dan resensi buku. Tulisan disertai biodata (maksimal 10 baris) dikirim ke email [email protected]. Tulisan yang lolos seleksi akan dimuat secara bergiliran setiap hari Rabu dan Sabtu. Untuk sementara, “Bali Politika” belum bisa memberikan honor kepada para penulis yang karyanya dimuat. Namun sebagai apresiasi, khusus untuk puisi, “Bali Politika” berencana menerbitkan puisi-puisi terbaik dalam sebuah antologi puisi setiap tahunnya. Rubrik ini diasuh oleh Wayan Jengki Sunarta.

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!