JAKARTA, Balipolitika.com- Sejumlah bencana masih terjadi di Indonesia, BNPB mencatat hingga Minggu, 6 April 2025 bencana hidrometeorologi masih terjadi.
Luapan Sungai Manau sebabkan permukiman warga terendam banjir setinggi satu meter pada Sabtu, 5 April 2025 dini hari waktu setempat.
Sungai Manau yang berada di Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan ini meluap setelah hujan deras landa wilayah tersebut.
Tercatat 93 unit rumah milik 93 kepala keluarga yang berada di Desa Babat Kecamatan Belida Darat terendam banjir dan satu unit fasilitas pendidikan turut tergenang.
BPBD Kabupaten Muara Enim sejak kemarin masih berada di lokasi terdampak untuk melakukan langkah-langkah penanganan, seperti melakukan pendataan dan kaji cepat, serta bersiaga di lokasi karena banjir masih terjadi.
Beralih ke Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Seluruh korban yang tertimbun longsor yang terjadi pada Kamis 3 April 2025 berhasil ditemukan oleh BPBD setempat bersama personel gabungan.
Total terdapat 10 orang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang tertimbun longsor di area Tebing Watu Tumpak Kawasan Wisata Watu Ondo Kecamatan Pacet.
Kini, fokus penanganan ialah berupaya membersihkan sisa material longsor.
Selanjutnya pengkinian penanganan banjir di Kabupaten Blora Jawa Tengah, banjir yang terjadi di Kecamatan Cepu sejak Jumat, 4 April 2025, kini sudah mulai berangsur surut.
Banjir ini dilaporkan sempat menggenangi 468 unit rumah warga dan lima fasilitas umum serta akses jalan sepanjang 500 meter turut tergenang.
Kini, BPBD setempat bersama warga lakukan pembersihan rumah dari sisa material banjir.
Melihat masih terjadi bencana hidrometeorologi basah dan adanya potensi hujan deras disertai angin kencang pada periode tiga hari ke depan, BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat dan juga pemerintah daerah untuk tetap bersiaga.
Bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana banjir seperti yang bermukim di daerah aliran sungai, agar memantau informasi kondisi cuaca dan memantau debit air sungai di sekitar rumahnya untuk mengantisipasi jika ada kemungkinan air sungai akan meluap, sehingga dapat melakukan evakuasi dan menyiapkan barang-barang yang mungkin terdampak banjir.
Sementara itu memasuki arus balik libur lebaran, BNPB senantiasa mengimbau kepada para pemudik untuk tetap waspada selama melakukan perjalanan.
Adapun yang dapat dilakukan ialah dengan memantau kondisi cuaca, mencari informasi kebencanaan dengan Aplikasi InaRISK BNPB, mencatat nomor-nomor penting selama melakukan perjalanan dan jika membutuhkan bantuan dapat menghubungi posko-posko BNPB, BPBD dan tim gabungan yang berada di sepanjang jalur strategis termasuk di terminal, bandara maupun pelabuhan.
Sementara itu bagi masyarakat yang masih berlibur, harap berhati-hati dan mengikui arahan dari petugas serta mematuhi rambu-rambu yang ada di lokasi wisata. Hal ini dilakukan agar para wisatawan dapat berlibur dengan aman dan nyaman. (bp/ken)