DEWA YADNYA: Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi sang istri menghadiri sekaligus melaksanakan persembahyangan di Pura Dang Kahyangan Jati di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Selasa, 16 Juli 2024 malam.
JEMBRANA, Balipolitika.com- Serangkaian piodalan di Pura Dang Kahyangan Jati di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi sang istri menghadiri sekaligus melaksanakan persembahyangan, Selasa, 16 Juli 2024 malam.
Piodalan Pura Dang Kahyangan Jati digelar setiap enam bulan sekali yakni, pada hari Soma Pon Sinta, atau disebut juga Soma Ribek, dua hari sebelum rerahinan Pagerwesi.
Di hadapan pemedek, Bupati Tamba menyampaikan bahwa ia dipercaya oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan transmigrasi RI menjadi pembicara pada seminar nasional inovasi dan tekhnologi untuk pembangunan desa berkelanjutan.
Kepercayaan itu atas suksesnya program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) dan telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat dengan penghargaan sekian kalinya sebagai program inovasi yang kreatif dan berdampak positif dari daerah.
“Penghargaan ini sangat luar biasa, kita akan sempurnakan lagi di tahun 2025. Dan ini akan menjadi tempat kunjungan daripada birokrasi se-Indonesia” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga menghaturkan punia senilai Rp10 Juta. Pihaknya pun mengapresiasi umat dalam melaksanakan yadnya, dengan dilandasi semangat gotong royong dan tulus ikhlas.
“Dengan didasari rasa tulus ikhlas dalam beryadnya, niscaya upacara ini akan berjalan labda karya,” ujar Bupati Tamba.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali itu juga mengajak para pemangku agar senantiasa ngerestiti (mendoakan) agar jagat ini selalu diberikan keselamatan dan ketentraman.
“Kepada jero mangku agar tidak pernah henti mendoakan jagat agar selalu diberikan kerahayuan, karena kita akan menuju Jembrana Emas, astungkara bisa kita capai. Untuk itu, ke depannya jika Jembrana Emas sudah kita capai, astungkara untuk pembiayaan-pembiayaan seperti upakara piodalan Ida Bhatara sareng sami nenten malih keweh, “pungkasnya. (bp/ken)