MADIKSA REMIDI: Sosok Ni Komang Widiantari yang mengatakan dirinya kembali Madiksa menjadi seorang Sulinggih padahal pada 2018 silam telah melepas status sebagai Ida Pandhita Mpu Budha Maharesi Alit Parama Daksa karena dinikahi bule Amerika Serikat.
BANGLI, Balipolitika.com– Masih ingat dengan upacara pernikahan Ida Pandhita Mpu Budha Maharesi Alit Parama Daksa pada Jumat, 17 Agustus 2018 silam?
Bertempat di Griya Agung Budha Salahin, Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Susut, Kabupaten Bangli, Ida Resi Alit yang sempat mendapat gelar sebagai sulinggih termuda se-Bali melepas masa lajang dengan pria berkebangsaan Amerika bernama Torin Logan Temple Kline.
Upacara pernikahan ini didahului prosesi Ngelukar Gelung atau melepas status kesulinggihan yang ditetapkan pada 14 Maret 2007 saat Ida Resi Alit menginjak usia 21 tahun.
Pasca prosesi Ngelukar Gelung tersebut status kesulinggihan Ida Resi Alit dicabut atas izin Ida Nabe Napak, yakni Ida Pandhita Empu Nabe Acharya Prami dari Griya Agung Padang Tegal, Ubud, Gianyar.
Nama Ida Resi Alit pun kembali ke nama walakanya yakni Ni Komang Widiantari.
Prosesi ini juga ditandai pengembalian Surat Keputusan (SK) tentang izin mediksa kepada Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli.
Namun, 6 tahun berlalu, diketahui Ni Komang Widiantari kembali menjalani prosesi Madiksa.
Hal tersebut diketahui lewat status media sosial (medsos) Ni Komang Widiantari (Ida Resi Alit, red) yang diunggah pada 26 Juni 2024 lengkap dengan foto “kembali” memakai gelungan sakral seorang sulinggih.
“Om Swastiastu. Astungkara. Saya menghaturkan puji syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa atas terlaksanakannya upacara Mediksa pada malam bulan purnama tanggal 23 Maret 2024 lalu di Bangli. Setelah melalui berbagai persiapan, upacara Mediksa akhirnya dapat dilaksanakan dengan penuh hikmat. Sembari memanjatkan doa dan puja, saya menerima penobatan ini dan kembali mengabdikan diri sebagai Ida Resi Salahin sejak 24 Maret 2024. Semoga kita semua selalu diberkati. Om Shanti Shanti Shanti Om,” demikian bunyi status medsos tersebut yang juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Status medsos Ida Resi Alit mengundang respons sejumlah pihak. Salah satunya I Nengah Sumerta.
Menariknya, I Nengah Sumerta mempertanyakan status Ni Komang Widiantari yang kembali menjadi seorang sulinggih padahal sebelumnya pernah mengikuti upacara melepas status sulinggih tersebut.
“Tradisi baru, madiksa remidi,” tulis I Nengah Sumerta mengundang banyak respons netizen. (bp/ken)