DENPASAR, Balipolitika.com- Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bali, I Gusti Ngurah Bagus Artawan memimpin penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank BPD Bali Tahun Buku 2024, Selasa, 4 Februari 2025.
Hadir dalam RUPS Bank BPD Bali tahunan itu Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya serta seluruh Bupati dan Wali Kota atau yang mewakili selaku pemegang saham beserta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank BPD Bali.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 membahas beberapa agenda utama, yaitu laporan tahunan perseroan tahun buku 2024, informasi rencana bisnis bank tahun 2025, serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Bank BPD Bali tahun buku 2024.
Dalam hal ini, Pemegang Saham Bank BPD Bali menyetujui laporan tahunan perseroan tahun buku 2024, laporan keuangan perseroan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris tahun buku 2024, serta memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2024 sebesar Rp658,84 miliar dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh perseroan pada tahun buku 2024, yakni sebesar Rp878,46 miliar.
Sesuai data yang dijabarkan, terlihat pembagian dividen tahun buku 2024 meningkat dari pembagian dividen tahun sebelumnya yakni sebesar Rp553,67 miliar.
Perolehan laba ini tumbuh 19,00 persen secara tahunan (y-o-y) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp738,23 miliar.
Pertumbuhan laba ini secara signifikan bersumber dari pendapatan bunga bersih selama tahun 2024 atau naik 5,78 persen secara tahunan (y-o-y) menjadi Rp2.404,19 miliar.
Pencapaian laba juga bersumber dari fee based income sebesar Rp129,43 miliar atau naik 13,94 persen secara tahunan (y-o-y).
Berdasarkan fungsi intermediasi yang dilakukan, terdapat peningkatan penyaluran kredit secara tahunan (y-o-y) mencapai 7,94 persen atau sebesar Rp22.830,17 miliar pada Desember 2024.
Dengan komposisi penyaluran kredit produktif mencapai 56,76 persen dari total portofolio kredit pada Desember 2024 atau meningkat dari Desember 2023 sebesar 54,34 persen.
Teguh pada visi, Bank BPD Bali terus berupaya mengoptimalkan untuk kemajuan UMKM, salah satunya dengan melalui penyaluran kredit kepada debitur UMKM.
Dalam pencapaiannya per Desember 2024 yang mencapai Rp11.689 miliar atau 51,29 persen dari total kredit yang disalurkan.
Adapun Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2024 disalurkan mencapai Rp1.939,60 miliar.
Dari sisi pendanaan, CASA mengalami peningkatan sebesar 70,80 persen, dana pihak ketiga tumbuh 15,10 persen secara tahunan menjadi Rp32.167,79 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp27.948,42 miliar.
Peningkatan kredit dan pendanaan bank juga mendorong peningkatan aset di mana Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp38.312,68 miliar atau meningkat sebesar 11,66 persen dari sebelumnya pada Desember 2023, sebesar Rp34.310.71 miliar.
Di samping itu, rasio keuangan terjaga dengan baik, di mana rasio ROA sebesar 3,20 persen, ROE sebesar 21,68 persen, NIM sebesar 6,66 persen, NPL gross sebesar 0,92 persen, dan CIR sebesar 49,39 persen.
Bank BPD Bali berkomitmen terus meningkatkan layanan dan memperluas ekosistem digital di mana pada tahun 2024 Bank BPD Bali telah me-launching produk Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Kredit Prioritas Sektor Pertanian (KPSP), Kredit Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara), Kredit KMG Peralihan Plus, kerja sama cobranding uang elektronik card based “Flazz” dengan Bank BCA, Produk Bali Dwipa Multi Protection, penerimaan Pungutan Wisatawan Asing (PWA) dan transaksi derivative FX Option.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H.,M.H. mengucapkan terima kasih dan menghaturkan apresiasi setinggi-tingginya atas support dari berbagai kalangan yang terlibat, sehingga pelaksanaan RUPS ini berjalan lancar.
I Nyoman Sudharma juga berterima kasih atas dukungan penuh pemegang saham melalui penyertaan modal, sehingga modal inti Bank BPD Bali per Desember 2024 mampu mencapai Rp4.527 miliar.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Bank BPD Bali memiliki struktur modal kuat dan likuiditas yang cukup dalam rangka ekspansi bisnis.
“Dalam prosesnya, Bank BPD Bali sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membagikan laba ke pemerintah daerah selaku pemegang saham dalam bentuk dividen yang digunakan untuk merealisasikan berbagai inovasi serta program pemerintah demi kepentingan masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut juga, Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya mengapresiasi kinerja yang dicapai oleh Bank BPD Bali di mana kondisi perusahaan sehat tercermin dari profile risiko, good corporate governance (GCG), stabilitas dan permodalan yang kuat, serta banyaknya raihan penghargaan.
“Ke depan Bank BPD Bali agar tidak lengah dan terus bertransformasi, adaptif dalam menghadapi perkembangan dan ketatnya persaingan di industri perbankan dengan penguatan organisasi seperti pengembangan sumber daya, teknologi, pengembangan prosedur, dan penguatan corporate governance sehingga mampu tumbuh dan bersaing serta berperan dalam perekonomian Bali,” tutupnya. (bp/ken)