BALI BUKAN SURGA: Sajian data lembaga survei Indikator tentang masalah paling utama di Provinsi Bali atau yang kerap dijuluki The Last Paradise.
DENPASAR, Balipolitika.com- Sejumlah masalah lokal yang mendesak di Provinsi Bali mencuat dalam survei Indikator jelang hajatan akbar Pilkada Serentak 2024, Rabu, 27 November 2024.
Dalam survei yang digelar oleh lembaga survei Indikator terhadap 1.100 responden dengan margin of error sekitar 3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen ini terungkap paling utama yang dikeluhkan masyarakat Bali adalah mahalnya harga-harga kebutuhan pokok.
Kondisi ini dirasakan oleh lebih dari setengah dari jumlah total responden atau sebanyak 57,9 persen dalam survei yang digelar pada 29 April 2024 hingga 5 Mei 2024
Masalah kedua di Provinsi Bali yang menjadi momok bagi masyarakat sesuai jawaban responden adalah susahnya mencari lapangan pekerjaan, yakni sebanyak 9,2 persen.
Kondisi jalan yang rusak menempati urutan ketiga; responden yang mengeluhkan permasalahan ini sebanyak 8,2 persen.
Di urutan keempat, masalah yang dikeluhkan masyarakat adalah harga pupuk mahal sebanyak 7,4 persen.
Disusul pendidikan atau sekolah yang mahal sebanyak 3,0 persen; keamanan dan ketertiban 1,9 persen, korupsi atau KKN 1,8 persen; ketersediaan sarana transportasi umum 1,7 persen; ketersediaan air bersih 1,7 persen; kesehatan atau obat-obatan mahal 1,3 persen; hukum tidak jalan dengan baik 0,9 persen; banjir 0,6 persen; pengairan sawah atau irigasi 0,6 persen; tidak ada jalan yang menghubungkan dengan daerah lain 0,5 persen; listrik yang sering mati 0,0 persen; tidak ada sambungan listrik 0,0 persen; penebangan hutan secara liar 0,0 persen; penambangan liar 0,0 persen; kebakaran hutan 0,0 persen; dan lainnya sebanyak 2,2 persen.
Menjawab pertanyaan menurut ibu/bapak, kira-kira apa masalah paling utama yang ada di daerah tempat tinggal ibu/bapak sekarang ini, sebanyak 57,9 persen responden menjawab harga-harga kebutuhan pokok mahal merupakan masalah mendesak yang dihadapi warga di Provinsi Bali. (bp/ken)