BADUNG, Balipolitika.com– Cabang olahraga (cabor) menembak menjadi salah satu yang mencuri perhatian di ajang Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Badung 2025.
Kompetisi menembak ini diikuti oleh pelajar berbakat yang menunjukkan keahlian, ketangkasan, serta konsentrasi tinggi dalam setiap tembakan dalam event 3 hari, yakni 21-23 Maret 2025 di Lapangan Menembak Sembung, Mengwi, Badung.
Koordinator Cabor Menembak Porjar Badung 2025, Joko Sugiharto mengatakan bahwa cabor menembak memperebutkan 16 medali.
16 keping medali ini terbagi menjadi 2 medali di tingkat SD, 8 medali di tingkat SMP, dan 6 medali di tingkat SMA.
Joko Sugiharto mengeluhkan penurunan jumlah peserta cabor menembak di Porjar Badung 2025.
“Untuk jumlah peserta tahun ini jauh lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Yang biasanya jumlah peserta kisaran 50 orang, tahun ini kami hanya menerima 30 peserta saja,” ungkap Joko Sugiharto.
Joko Sugiharto merinci kategori yang dipertandingkan dalam cabor menembak tingkat SMP dan SMA, yakni mencakup rifle pompa, rifle mach, air pistol, dan bancrash.
Khusus untuk kategori SD hanya rifle pompa, yakni senapan yang menggunakan sistem aksi pompa (pump action) untuk memampatkan udara atau gas lalu dilepaskan untuk melontarkan proyektil; berbeda dengan senapan angin gejluk atau PCP.
“Dalam penilaian menembak, kami mencari pemenang dengan nilai tertinggi di masing-masing kategori. Jadi, pada setiap sasaran itu ada nilainya. Setiap 1 tembakan itu terkena nilai berapa, itu yang kami jumlahkan,” jelas Joko Sugiharto.
Lebih lanjut, dipertegas soal minimnya peminat cabor menembak, Joko Sugiharto menjawab karena cabor ini dinilai berbahaya dan menuntut biaya yang relatif mahal.
“Biaya olahraga menembak memang mahal karena pasti ada biaya peluru yang dikeluarkan setiap latihan maupun bertanding. Namun, ada juga alternatif lain seperti senapan angin dengan harga yang terjangkau karena peluru senapan angin itu dari bahan timah sehingga tidak mahal dan biasa dijual bebas di toko penjual senapan angin,” tandasnya.
Ke depan, Joko Sugiharto. berharap Perbakin sebagai induk organisasi menembak seluruh Indonesia berinovasi agar cabor ini lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat umum, khususnya pelajar.
Perbakin juga dituntut memberikan edukasi bahwa cabor menembak ini sangat aman dengan catatan harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan.
Sementara itu, pada cabor balap sepeda yang digelar 18-20 Maret 2025 di Lapangan Parkir Timur Kantor Arsip Puspem Badung telah menuntaskan seluruh pertandingan di semua kategori.
Koordinator Cabor Balap Sepeda Porjar Badung 2025, Ketut Carma merinci jumlah peseta dari setiap kecamatan sudah dikuotakan maksimal 2 orang putra dan 2 orang putri.
Adapun peserta pada tingkat SD Putra dan Putri masing-masing diikuti sebanyak 10 peserta.
Ketut Carma merinci tingkat SMP diikuti oleh 7 sekolah terdiri atas 7 peserta putri dan 15 putra.
Untuk tingkat SMA diikuti oleh 6 sekolah di mana peserta putri sebanyak 4 orang dan peserta putra sebanyak 5 orang.
“Terdapat 4 kategori yang dipertandingkan dalam Cabor Balap Sepeda Porjar Badung 2025, yakni Kategori ITT, Kategori XCO, Kategori XCS, dan Kategori Team Relay atau beregu yang terdiri dari 2 atlet putra dan 1 atlet putri.
“Saya berharap para juara maupun peserta dapat terus mengasah kemampuan mereka untuk menghadapi ajang yang lebih besar di tingkat selanjutnya,” ungkap Ketut Carma. (bp/ken)