DENPASAR, Balipolitika.com– Tensi di internal Partai Hati Nurani Rakyat alias Hanura Provinsi Bali memanas jelang penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) yang diagendakan berlangsung pada bulan Juli 2025.
Buktinya, mayoritas Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) bersama Fraksi Hanura di 3 kabupaten yang masih menyisakan kursi, yakni Klungkung, Buleleng, dan Karangasem, serta organisasi sayap (orsap) Lasmura dan Srikandi Hanura secara terbuka menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Bali, I Kadek Arimbawa alias Lolak.
Salah satu alasan paling mengemuka sekaligus fundamental adalah merosot tajamnya perolehan kursi Partai Hanura di Bali pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Dari sebelumnya meraih 16 kursi DPRD kabupaten/kota (termasuk 1 kursi DPRD Provinsi Bali) di Pileg 2019, kini Hanura Bali hanya bisa meraih 6 kursi.
Merespons hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Bali, I Kadek Arimbawa alias Lolak menegaskan dirinya masih memimpin Hanura Bali hingga saat ini.
Dalam pertemuan di kantor DPD Hanura Bali, Arimbawa Lolak mengaku mendengar aspirasi tersebut namun menegaskan pergantian ketua harus melalui mekanisme musda.
“Saya masih Ketua DPD Hanura Bali yang sah. Kalau mau ganti, ya lewat Musda. Itu mekanisme resmi partai,” tegasnya.
Arimbawa Lolak juga membantah tudingan tidak bekerja untuk partai.
Menurutnya, selama ini ia tetap menjalankan tugas sebagai Ketua DPD, termasuk hadir dalam agenda-agenda Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura.
“Saya juga aktif membagikan informasi dan perkembangan partai melalui grup WhatsApp DPD. Tidak benar kalau dibilang saya diam saja,” ujarnya.
Arimbawa Lolak menilai wajar muncul dinamika dan kritik di internal partai menjelang musda, namun ia berharap semua pihak tetap mengikuti aturan organisasi.
“Kalau memang teman-teman ingin perubahan, saya hormati. Tapi lakukan sesuai mekanisme partai. Musda itu tempatnya,” tegas Arimbawa Lolak.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Buda Parwata, Selasa, 1 Juli 2025 menegaskan penurunan kursi ini adalah bukti gagalnya kepemimpinan I Kadek Arimbawa sebagai Ketua DPD Hanura Bali.
“Kami kecewa berat. Kursi Hanura Bali anjlok. Padahal saat Pak Ketua terpilih, Beliau berjanji siap mundur jika gagal menaikkan perolehan kursi. Kenyataannya bukan naik, malah anjlok ke titik terendah,” tegas WB Parwata.
Anggota DPRD Kabupaten Klungkung itu juga menilai I Kadek Arimbawa tidak fokus membesarkan partai di Bali karena memilih maju sebagai caleg DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah pada Pileg 2024 lalu.
“Bayangkan Ketua DPD Bali sibuk kampanye ke Sulawesi Tengah. Sementara di Bali tidak ada gerak konsolidasi yang serius. Bagaimana kita mau menang?” sindir WB Parwata yang juga Ketua Organisasi Sayap Lasmura Bali ini.
Kekecewaan juga disampaikan oleh kader-kader Partai Hanura Bali lainnya. (bp/ken)