Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Glassist Antarkan Unud Sabet Emas WINTEX 2022

AJANG INTERNASIONAL: Prototipe alat monitoring risiko penyakit neuropati optik glaukoma yang disebut Glassist diharapkan membantu memonitor pasien Glaukoma dari rumah masing-masing, tanpa harus datang ke rumah sakit. 

 

JIMBARAN, Balipolitika.com- Kelompok Mahasiswa Universitas Udayana yang merupakan gabungan dari Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran meraih medali emas dalam World Invention and Technology Expo (WINTEX) 2022.

Ajang yang diadakan di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Bali pada 30-31 Oktober 2022 ini merupakan lomba skala internasional dengan terkait riset, invensi, dan inovasi ilmiah.

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

Lomba bergengsi yang mengusung tema “Inno-fun-tion for Everyone” Promoting The Importance of Innovation for Everyone” ini diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA).

Kelompok mahasiswa yang dibimbing oleh Prof. I Wayan Widhiada, S.T., M.Sc., Ph.D ini terdiri dari 5 anggota kelompok, 3 orang dari Fakultas Teknik yaitu I Gede Febri Bala Antara, I Made Putra Arya Winata, dan Ketut Tri Andika Ariana.

Sementara 2 orang dari Fakultas Kedokteran bernama Putu Emilia Dewi dan Ni Putu Eka Frastika Sari.

Kelimanya berhasil mengalahkan kelompok mahasiswa lain yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Rusia, Romania, dan Mesir.

Invensi yang dibuat merupakan sebuah prototipe alat monitoring risiko penyakit neuropati optik glaukoma yang disebut dengan “Glassist”.

Glassist dirancang dan telah diuji secara langsung di RSUP Prof dr I G.N.G. Ngoerah dengan pendampingan dokter spesialis mata, dr. I Gusti Ayu Ratna Suryaningrum, M.Biomed, Sp.M.

Diharapkan prototipe siap diterapkembangkan dengan integrasi Machine Learning dalam membantu memonitor pasien Glaukoma dari rumahnya masing-masing, tanpa harus datang ke rumah sakit.

Menurut I Gede Febri Bala Antara lomba ini merupakan pengalaman yang berharga untuk mengembangkan ide dan membuat impact besar kepada masyarakat.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi contoh baik untuk mendorong mahasiswa lain untuk terus menggali kreativitasnya dalam menghasilkan karya yang inovatif. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!