KEARIFAN LOKAL: Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa saat membagikan 20 ton babi hidup menyambut hari suci Galungan dan Kuningan, Minggu, 22 September 2024.
BADUNG, Balipolitika.com– Konsisten meringankan beban umat Hindu yang diterjang kenaikan harga berbagai komoditi jelang hari suci Galungan dan Kuningan, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa- I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) membagikan 20 ton babi hidup, Minggu, 22 September 2024.
Komitmen berbagi untuk kesekian kalinya tanpa putus meskipun Bali sempat dilanda pandemi Covid-19 ini dipusatkan di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golongan Karya (DPD II Golkar) Kabupaten Badung yang dinakhodai I Wayan Suyasa.
Meskipun mampu meningkatkan jumlah berat bantuan babi ke masyarakat dari 16 ton ke 20 ton, I Wayan Suyasa yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Badung 3 periode memilih merendah.
Ia mengucapkan maaf karena belum mampu memberikan daging babi ke semua kepala keluarga (KK) beragama Hindu di Bumi Keris, Badung.
Komitmen pembagian daging babi merata ke seluruh KK Hindu di Badung jelasnya dipastikan terwujud jika Paslon Suyadinata terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung masa bakti 2025-2030.
Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa mengatakan pembagian daging babi ini merupakan rutinitas Fraksi Golkar DPRD Badung yang disesuaikan dengan kemampuan dirinya bersama anggota Fraksi Golkar Badung.
“Ini juga sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan,” ujar Suyasa.
Namun, pihaknya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena program daging babi ini belum menyentuh seluruh umat Hindu di Kabupaten Badung.
“Seluruh umat Hindu di Badung ada sekitar 130 ribu kepala keluarga, tentu kami belum mampu. Tapi, jika dipercaya oleh seluruh masyarakat Badung menjadi Bupati dan Wakil Bupati, kami, Suyadinata akan memberikan setiap KK di Badung bantuan untuk memperingati hari suci Galungan dan Kuningan,” tegas I Wayan Suyasa.
Tokoh Desa Penarungan ini menekankan pembagian daging babi ini seyogianya bukan semata-mata dilihat dari jumlah atau berat yang diberikan.
Tujuan program pembagian daging babi ini jelas I Wayan Suyasa adalah untuk menghidupkan roda perekonomian para peternak babi.
Alasan babi dibagikan secara hidup-hidup imbuhnya selain untuk transparansi berat babi juga untuk melestarikan budaya gotong royong alias mapatung yang dilakukan oleh umat Hindu setiap 6 bulan sekali.
“Mepatung ini dilakukan di banjar; tidak berbicara lagi warna politik. Ini murni untuk persatuan saat menyambut upacara Galungan dan Kuningan,” terangnya seraya berterima kasih kepada tokoh lainnya yang juga membagikan daging babi kepada umat Hindu.
Dalam pembagian babi tersebut, I Wayan Suyasa pun mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk menjadi Bupati Badung.
I Wayan Suyasa berpesan agar dalam perayaan Galungan dan Kuningan, semua pihak menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif, khususnya dalam menyongsong hajatan politik Pilkada Badung 2024.
“Di hari raya suci Galungan ini, mohon yang hadir pada hari ini, krama Badung mohon jaga stabilitas, jaga situasi keamanan daerah kita yang sudah kondusif. Mari kita merayakan hari raya Galungan dan Kuningan dengan hati yang tulus untuk selalu mendekatkan diri Kepada Yang Maha Pencipta; tentunya untuk memberikan rahmat dan berkahnya kepada krama Badung,” pesan I Wayan Suyasa. (bp/ken)