Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Patah Tulang Panggul, ALTY Orthopaedic Hospital Solusinya

Tawarkan Total Hip Replacement Berkualitas

HIDUP SEHAT: Assoc Prof. Dr. (G) Ruslan Nazaruddin Simanjuntak, Konsultan Ortopedi, Artritis, dan Olahraga menjelaskan tentang operasi ganti sendi panggul atau Total Hip Replacement yang ditawarkan ALTY Orthopaedic Hospital, Malaysia. (I Kadek Surya Kencana/bp)

 

BADUNG, Balipolitika.com Patah tulang panggul merupakan kerusakan atau discontinuitas yang terjadi pada tulang paha (femur) pada sisi yang dekat dengan sendi panggul. 

Sendi panggul berbentuk seperti bola, di mana tulang femur bertemu dengan tulang pinggul (pelvis).

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

Patah pada tulang panggul adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi fungsi pergerakan pada sendi panggul untuk berjalan dan beraktivitas sehari hari.

Sebagian besar yang mengalami patah sendi panggul adalah pasien berusia 60 tahun ke atas dan jumlah kejadian patah meningkat seiring usia. 

Hal yang dapat mempermudah terjadinya patah sendi panggul adalah osteoporosis di mana tulang menjadi lebih rentan dan mudah patah.

Pada orang tua, patah sendi panggul dapat terjadi tanpa benturan yang keras. Patah dapat terjadi hanya dengan terpeleset, misalnya di kamar mandi, atau jatuh dari tempat tidur. 

Wanita cenderung lebih berisiko osteoporosis dan mengalami patah tulang panggul.

Pada usia muda, patah sendi panggul sering dapat terjadi dengan benturan keras seperti kecelakaan lalu lintas. 

Pasien pada usia muda cenderung memiliki kepadatan tulang yang keras, kecuali terdapat penyakit yang menyertainya.

Khusus di Indonesia belum diperoleh data rinci mengenai kasus patah tulang panggul, namun di Amerika, patah tulang panggul terjadi sekitar 200.000 kasus dan diperkirakan pada tahun 2040 angka ini dapat menembus 500,000 kasus per tahun.

Jika kasus ini terjadi pada keluarga Anda, ALTY Orthopaedic Hospital menawarkan solusi yang membantu Anda mengatasi permasalahan tersebut.

Assoc Prof. Dr. (G) Ruslan Nazaruddin Simanjuntak, Konsultan Ortopedi, Artritis, dan Olahraga menjelaskan terkait operasi ganti sendi panggul atau total hip replacement yang ditawarkan ALTY Orthopaedic Hospital, Malaysia.

Jelas Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak total hip replacement adalah operasi penggantian sendi panggul yang mengalami kerusakan dengan prostesis atau sendi buatan. 

Secara umum, prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan sendi panggul karena penuaan, cedera, kelainan panggul sejak masa kanak-kanak, radang sendi, dan tidak bisa ditangani melalui pengobatan lainnya.

Ungkapnya operasi penggantian sendi panggul total paling sering dilakukan pada orang tua berusia 60–80 tahun. 

Prosedur ini tergolong dalam operasi besar, sehingga hanya dianjurkan ketika pengobatan lain, seperti injeksi steroid atau fisioterapi tidak efektif untuk mengatasi gangguan sendi pasien.

Tujuan operasi total hip replacement jelas Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak menyasar sejumlah kondisi yang mengharuskan untuk itu.

Pertama, rheumatoid arthritis (rematik) yang berupa peradangan sendi akibat penyakit autoimun. Kondisi ini berdampak terhadap sinovium (cairan pelumas sendi) dan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat, pembengkakan, hingga kekakuan pada persendian.

Kedua, osteoarthritis (peradangan kronis pada sendi). Kondisi yang terjadi akibat kerusakan kartilago (tulang rawan) atau bantalan sendi dan tulang-tulang di sekitar sendi. Osteoarthritis paling sering dialami oleh orang berusia paruh baya (lansia). 

Ketiga, osteonekrosis berupa kerusakan atau kematian dari sel-sel dan jaringan tulang karena tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.

Keempat, traumatic arthritis yakni peradangan sendi akibat benturan dari cedera atau kecelakaan serius pada sendi. Kondisi ini dapat merusak tulang rawan di bagian pinggul, sehingga memerlukan operasi penggantian sendi panggul.

Kelima, nyeri hebat di persendian yang menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu, kualitas tidur menurun, serta memicu gangguan psikis, misalnya depresi. Keenam, kelainan panggul yang sudah terjadi sejak kecil.

Di samping mengatasi beberapa kondisi medis di atas, dokter biasanya juga mempertimbangkan prosedur ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami sulit berdiri setelah duduk, kualitas tidur terganggu. nyeri sendi bertambah parah saat berjalan, sekalipun sudah menggunakan alat bantu jalan atau tongkat, serta  kemampuan naik turun tangga menurun.

“Operasi total hip replacement biasanya menjadi pilihan terakhir apabila sejumlah terapi medis lainnya tidak efektif untuk menangani keluhan pasien terkait gangguan sendi. Adapun beberapa terapi medis tersebut adalah fisioterapi, pemberian alat bantu jalan, dan pemberian obat-obatan, seperti obat antinyeri, kondroitin sulfat, dan glukosamin,” ucap Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak diwawancarai di Kuta, Badung beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak menjelaskan sejumlah tahapan saat seorang pasien memenuhi syarat untuk dioperasi. 

Pertama, persiapan sebelum operasi total hip replacement. Operasi ini bisa saja memerlukan persiapan yang banyak, tergantung dari kondisi pasien. Sebelumnya, pasien perlu memberitahu dokter terkait dengan semua gejala dan keluhan terkait sendi panggul, seperti riwayat cedera, rasa nyeri, dan sebagainya.

Kedua, prosedur total hip replacement. Operasi total hip replacement bisa memakan waktu selama berjam-jam, berikut adalah urutan prosedur yang akan dilakukan dokter mencakup pembiusan total oleh dokter spesialis anestesi, membersihkan area operasi dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi, pengangkatan tulang rawan dan sendi yang mengalami kerusakan oleh dokter spesialis bedah tulang, dan penggantian sendi panggul dengan sendi baru.

Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak juga menjabarkan perihal pascaoperasi total hip replacement di ALTY Orthopaedic Hospital, Malaysia.

Jelasnya, setelah operasi berhasil dilakukan, pasien kemudian dipindahkan ke ruang observasi selama beberapa jam. Dalam ruangan ini, tim medis akan memantau tanda-tanda vital pasien, yang meliputi tekanan darah, detak jantung, pernapasan, suhu tubuh, dan tingkat kesadaran.

Setelah kondisi pasien stabil, selanjutnya pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa untuk menjalani rawat inap selama beberapa hari hingga dokter memberikan izin untuk pulang. Selama rawat inap, pasien juga akan mendapatkan perawatan fisioterapi dan obat-obatan.

“Beberapa minggu setelah operasi, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman dan nyeri akibat penggantian sendi baru, namun hal ini cukup normal. Setelah diperbolehkan pulang, pasien tetap dianjurkan untuk rutin melakukan kontrol ke rumah sakit dan mengikuti anjuran dokter. Pasien harus menjaga area dilakukannya operasi atau bekas luka operasi untuk tetap bersih dan kering, serta menutup bekas luka dengan perban untuk mencegah iritasi dan infeksi,” ungkap Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak.

Ditanya soal hasil operasi ganti sendi panggul, Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak menjelaskan kesuksesan operasi ini dapat membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kesulitan, seperti berjalan dan naik turun tangga secara normal, serta melakukan olahraga ringan. Meski begitu, pasien akan tetap dibatasi dari aktivitas berat yang dapat membebani sendi.

“Sendi prostesis atau buatan ini bisa bertahan sebagai pengganti sendi hingga 10 sampai 20 tahun tergantung dari pemakaian dan kondisi kesehatan pasien. Namun, prostesis cenderung bertahan lebih singkat pada pasien dengan kondisi diabetes atau obesitas,” ungkapnya. 

Lebih lanjut Prof. Ruslan Nazaruddin Simanjuntak menjelaskan perihal direct anterior approach. 

Ungkapnya penggantian panggul anterior langsung adalah teknik bedah invasif minimal. Pendekatan ini melibatkan sayatan berukuran 3 hingga 4 inci di bagian depan pinggul yang memungkinkan penggantian sendi dengan menggerakkan otot ke samping sepanjang bidang jaringan alaminya, tanpa melepaskan tendon apa pun. 

“Pendekatan ini sering kali menghasilkan pemulihan yang lebih cepat, nyeri yang lebih sedikit, dan fungsi yang lebih normal setelah penggantian pinggul. Karena tendon tidak terlepas dari pinggul selama penggantian pinggul anterior langsung, tindakan pencegahan pada pinggul biasanya tidak diperlukan. Hal ini memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas normal sehari-hari segera setelah operasi dengan risiko dislokasi yang lebih rendah,” bebernya. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!