ADU JURUS: (Kiri-kanan) Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2025-2030, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto. (Sumber: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2025-2030, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto atau dikenal dengan Paket Abdi (Ambara-Adi), mengaku telah memiliki jurus untuk menuntaskan permasalahan klasik Kota Denpasar, salah satunya soal kemacetan dan tata ruang, Kamis, 24 Oktober 2024.
Paslon yang memposisikan diri sebagai Abdi Denpasar ini, memiliki sejumlah gagasan yang siap diimplementasikan jika mereka diamanahkan terpilih pada Pilkada Serentak 2024, sebagai komitmen dalam menuntaskan permasalahan klasik Kota Denpasar serta kewajiban untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat secara lebih terarah melalui visi dan misi sebagai acuan dasarnya.
Saat disinggung wartawan Balipolitika.com, terkait masalah kemacetan disejumlah titik dan tata ruang Denpasar yang semrawut, Ngurah Ambara menyebut, suatu tantangan bagi pihaknya untuk berinovasi menciptakan gagasan soal penyediaan fasilitas publik yang berkualitas seperti penyediaan jalan dan lainya.
“Hal itu masuk misi kami, bagaimana kedepan pemerataan pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama untuk mengatasi masalah kemacetan, termasuk rencana pembangunan underpass di beberapa titik kemacetan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Rencana itu, lanjut Ngurah Ambara, perlu diwujudkan untuk menangani masalah kemacetan khususnya di wilayah Sanur, saat ini terdapat tiga titik rawan yakni Pelabuhan, Mall dan Rumah Sakit Internasional.
Selain itu, soal masalah tata ruang dan estetika kota, Paket Abdi dikabarkan juga akan mengoptimalisasikan penataan kabel bawah tanah, sebagai upaya meningkatkan kualitas fasilitas umum serta meminimalisir terjadinya gangguan kenyamanan dan keselamatan masyarakat Denpasar.
“Gagasan ini juga bertujuan untuk menempatkan tata ruang Denpasar setara dengan kota-kota wisata yang ada di dunia, seperti Paris, Roma dan Barcelona. Kabel-kabel akan kita tata rapi, tidak semrawut seperti saat ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ngurah Ambara mengatakan, untuk mewujudkan Kota Denpasar yang maju, tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan, tantangan tersebut jika tidak dicarikan solusinya akan menjadi hambatan yang berimbas pada terganggunya upaya pembangunan dan pemajuan tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam rangka mengurai berbagai tantangan tersebut, pihaknya memandang bahwa dalam melaksanakan pengabdian sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota idealnya mampu berinovasi melahirkan berbagai ide, gagasan dan kreativitas baru. (bp/gk)