KOMITMEN BERANTAS KORUPSI: Kampanye Paslon Gubernur dan Wagub Bali Nomor Urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 1, Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), Rabu, 3 Oktober 2024 malam.
MANGUPURA, Balipolitika.com– Ribuan masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal hadir dalam kampanye Paslon Gubernur dan Wagub Bali Nomor Urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 1, Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata), Rabu, 3 Oktober 2024 malam.
Acara yang digelar di kediamanan Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata yang juga menjadi Posko Pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata diserbu ribuan warga.
Kehadiran Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah disambut antusias masyarakat karena merupakan representasi pemerintah pusat atau Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Pulau Dewata Bali.
Hadir pula Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa dan sejumlah kader partai pengusung.
I Wayan Disel Astawa yang kini mendapatkan mandat sebagai Wakil Ketua DPRD Bali menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung harus linier dengan pemerintah pusat demi mewujudkan kesejahteraan lahir batin bagi masyarakat Pulau Dewata, khususnya Bumi Keris Badung.
“Untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan Badung dan Bali, kepemimpinan harus linier antara gubernur dan bupati plus pemerintah pusat. Kalau ingin mewujudkan itu pilih Mulia-PAS Gubernur Bali dan Suyadinata Bupati Badung,” ujarnya disambut riuh masyarakat yang hadir.
Paslon I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) juga menyampaikan sejumlah visi misi yang disimak dengan baik oleh masyarakat.
Yang paling mendapat respons positif adalah komitmen Suyadinata memberikan subsidi Rp1 miliar per banjar adat dan Rp2 miliar per desa adat merespons kebutuhan akan dana pelestarian upakara, adat, dan budaya di masing-masing wewidangan adat.
“Nanti program tersebut bisa Bapak dan Ibu nikmati mulai dari parahyangan, pawongan, dan palemahan. Mulai dari rainan, ngotonan, upakara, upacara untuk pecalang, pemangku, dan lain sebagainya,” kata Cawabup Badung, I Putu Alit Yandinata.
Sementara, untuk program pembagian daging babi setiap Hari Raya Galungan akan dibuatkan pos anggaran lainnya.
“Kalau urusan mepatung itu tidak bisa dicampur. Ini lain cerita alokasi anggarannya. Nanti Bapak Ibu per KK akan bisa menikmati secara faktual apa yang bisa diberikan Suyadinata ketika kita sudah saatnya dilantik. Santunan kematian tetap berjalan Rp25 juta,” terangnya.
I Putu Alit Yandinata menegaskan semua program yang dicanangkan baik secara regulasi dan sistem keuangan daerah sudah dipelajari dengan baik.
“Tidak perlu dipertanyakan lagi dari mana sumbernya itu tidak lebih dari satu triliun, empat program langsung menyentuh ke masyarakat. Urusan berbagi kita tetap berbagi ke 6 kabupaten. Tetapi kita utamakan dulu urusan kepentingan wajib dan kepentingan masyarakat Badung,” tegasnya.
Cabup Badung, I Wayan Suyasa menambahkan Paket Suyadinata berkoalisi dengan krama Badung.
Pihaknya pun kembali menegaskan bahwa harus mendahulukan urusan wajib dan kepentingan masyarakat Badung.
“Kita harus bedakan mana kepentingan politik dan mana urusan wajib. Program-program yang ada di OPD juga harus tetap berjalan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan gagasan dan ide. Kita harus bisa memberikan edukasi, harapan kita semua masyarakat melek. Dalam konteks kepemimpinan secara linier kita hormati perjuangan Bapak Prabowo-Gibran,” tambahnya.
Sementara itu, Cagub Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengaku bangga dengan sambutan ratusan masyarakat Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani.
Sebagai pemimpin nantinya, pihaknya memastikan, tidak akan melakukan hal-hal di luar kepentingan masyarakat.
De Gadjah menegaskan bahwa ia bukan petugas partai dan bukan mewakili partai, tetapi mewakili masyarakat Bali.
“Mungkin saya kurang pengalaman, tetapi saya tidak kekurangan pengetahuan. Selama ini saya turun keliling Bali, saya tanyakan permasalahan-permasalahan masyarakat. Itu saya rangkum saya jadikan visi misi. Bukan hanya dibuat oleh sekelompok orang. Buat apa proyek-proyek banyak, tetapi masih ada masyarakat kelaparan?” ungkapnya.
De Gadjah meminta seluruh masyarakat Abiansemal Dauh Yeh Cani untuk mendukung pasangan Mulia-PAS dan Suyadinata.
“Karena De Gadjah tidak bisa membuat Bali baik sendiri, kita hanya bisa bersatu untuk membangun Badung dan Bali lebih Baik,” katanya.
De Gadjah juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024 dan setelah itu, Presiden Republik Indonesia ke-8 itu akan melakukan “bersih-bersih” dari korupsi sehingga mengimbau semua pihak untuk berhati-hati.
“Support presiden kita, support Suyadinata untuk Badung karena De Gajah tidak bisa berjalan sendiri untuk menata Bali lebih baik ke depannya. Saya harap jika Suyadinata nanti terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Badung. Jangan pernah lakukan main proyek atau memotong hibah. Cukup dari gaji saja. Kerja dengan digaji itu wajar. Jadi kedua paslon ini sudah tanda tangani pakta integritas bahwa sepakat tidak akan pernah korupsi,” ungkapnya. (bp/ken)