BALI CREATIVE COMPETITION 5: Teater Sedewa Menggelar Beragam Lomba Kreativitas di antaranya Lomba Film dengan dewan juri Ayu Laksmi, Erick Est dan Moch Satrio Welang.
DENPASAR, Balipolitika.com- Teater Sadewa menggelar Bali Creative Competition ke 5 di Riverside Convention Center. Acara yang digelar selama dua hari, 30 september – 1 Oktober 2021 ini mencakup lima mata acara yakni Lomba MC – Presenter, Lomba Busana Adat ke Pura, Lomba Film Pendek, Lomba Baca Puisi dan Lomba Fashion Show Art Etnic juga dihadirkan menjadi salah satu acara dengan nuansa berbeda menghadirkan kreatifitas adi busana yang terinpirasi dari nilai nilai budaya bangsa. Acara juga dirangkai graduation Luh Muani Academi
Di kategori Film, perhelatan semakin ketat. 23 film berlaga untuk memperebutkan 13 Piala Film BCC yang dibagikan. Dewan Juri Film yakni Erick Est, Ayu Laksmi, dan Moch Satrio Welang memutuskan piala Film Terbaik jatuh pada Film ‘Sampai Jumpa Besok’ produksi Mai Cinema yang menggondol total 6 piala termasuk Sutradara terbaik, Editing Terbaik, Naskah Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik dan Penata Artistik Terbaik. Sementara piala Aktor Terbaik diraih oleh Hai Puja (Puja Astawa) dalam Film LOH? (produksi Cinema 645) yang juga membawa pulang piala Most Favorite Movie by The Judges dan Piala Penata Musik Terbaik.
Lola Giarda mendapatkan Piala Aktris Terbaik dalam Film Ilang Jivani (produksi Umah Production) yang juga memenangkan Piala Sinematografi Terbaik. Film Samsara (produksi Varuna Film) berhasil membawa pulang Piala Aktris Pendukung Terbaik melalui akting A.A.Istri Indah Utari Dewi. Sementara Film Engkebang Wong Samar (produksi Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Dwijendra) meraih Piala Most Favorite Movie by The Audience.
Ayu Laksmi, aktris pemeran Ibu dalam Film Pengabdi Setan yang juga bertindak sebagai Dewan Juri Film ini menyampaikan kegembiraannya dalam pelaksanaan festival film ini, dan mengapresiasi geliat generasi muda yang terus berkreasi walau dunia saat ini sedang diterpa pandemi. Ia menekankan pentingnya membuka jaringan kerja dalam upaya meningkatkan kinerja proses kreatif termasuk penyelenggaraan festival film.
Ketua Dewan Juri Film, Erick Est pun menyampaikan perihal pentingnya untuk terus menggelorakan semangat kreatif di kalangan generasi muda agar tumbuh sineas-sineas muda yang berkualitas. Apalagi proses pembuatan film memiliki tantangan tersendiri dan merupakan kerja kreatif kolosal yang melibatkan banyak pihak.
Aktor Teater Moch Satrio Welang melihat upaya kreatif para sineas muda selayaknya mendapat perhatian lebih serius lagi dari pemerintah Indonesia. Bali sendiri tak kurang akan sineas-sineas muda yang memiliki bakat dan kualitas. Tentu jam terbang masih menjadi kendala. Namun belakangan banyak muncul film-film yang diproduksi di Bali oleh para sineas Bali.
Ryan Indra Darmawan, ketua Yayasan Kesenian Sadewa pun berterimakasih atas dukungan segenap pihak atas terselenggaranya Acara BCC 5 ini yang melibatkan begitu banyak insan kreatif dari beragam bidang seni. Tampil dalam Awarding Night Short Movie Competition yakni Musikalisasi Puisi Teater Sastra Welang, Musikalisasi Puisi Senja di Cakrawala, Teatrikal Puisi Moch Satrio Welang dan Pranita Dewi, pembacaan puisi oleh Ayu Chumani juga Penampilan Lawak Gungde dan Bali.
Dianita Putri, salah seorang peserta lomba baca puisi BCC 5 ini menyatakan kegembiraannya dapat berpartisipasi dalam ajang yang memacu kreatifitas dan memberi ruang eksplorasi. Mahasiswi semester 3, universitas warmadewa ini berhasil menggondol piala juara 2 membacakan puisi Paviliun Sanjiwani karya Kadek Surya Kencana.(bp/luc)