Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Soal Etik Ndasmu, De Gadjah: Itu Guyonan Internal

NO DRAMA: Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, SE., MH alias De Gadjah dalam sebuah kegiatan (istimewa)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Anda akan bersedih jika tidak disapa cicing (bahasa Bali, red) saat bergaul di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Hal itu berarti Anda tidak memiliki ikatan khusus dengan rekan-rekan Anda alias tidak akrab.

Di Buleleng, sapaan cicing yang secara harafiah berarti anjing justru menegaskan bahwa Anda memiliki hubungan istimewa atau sangat dekat dengan lawan bicara Anda.

Namun, sapaan cicing yang menunjukkan keakraban khas Buleleng ini akan berarti sangat kasar saat diterapkan dengan lawan bicara yang tidak memahami local genius tersebut.

Dalam konteks yang lebih luas, bentuk keakraban ini juga terbina dan terjalin dengan baik dalam komunitas-komunitas tertentu, organisasi kemasyarakatan, termasuk partai politik.

Salah satu yang sedang digoreng di tengah hiruk-pikuk Pemilu 2024, khususnya Pemilihan Presiden 2024 yang penentuannya akan kita ketahui pada Rabu, 14 Februari 2024 adalah bahasa keakraban Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga Calon Presiden RI nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan sesama kader Gerindra, yakni istilah “etik ndasmu”.

Menanggapi viralnya video pidato Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan soal “etik ndasmu” saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyebut hal tersebut merupakan guyonan (candaan) yang biasa terjadi di internal partai dan melambangkan keakraban serta tidak adanya jarak satu sama lain.

“Kebetulan tiang (saya, red) ada di posisi (Rakornas, red) itu. Pada intinya itu kan saat konsolidasi internal Gerindra dan Pak Prabowo biasa guyon seperti itu kepada kami, bercanda lepas. Menurut pandangan saya itu biasa di internal. Beliau juga tidak menyebutkan nama siapapun terkait itu. Memang awalnya para kader yang nanya, karena Beliau anggep kita udah kayak keluarga lalu spontan kata-kata itu keluar,” ungkap Caleg DPRD Provinsi nomor urut 1 Dapil Denpasar itu, Rabu, 20 Desember 2023.

Made Muliawan Arya menambahkan istilah “etik ndasmu” tidak perlu lagi dibesar-besarkan. Pasalnya, tidak ada unsur serius dalam pernyataan Prabowo Subianto, melainkan istilah tersebut hanya gurauan internal partai dan seluruh kader Gerindra sadar hal tersebut merupakan bentuk keakraban satu sama lain.

Made Muliawan Arya menilai banyak orang yang kerap membesar-besarkan hal ini seolah-olah menjadi hal yang serius, padahal dari kaca mata kader Gerindra hal tersebut bentuk kasih saya dan perhatian istimewa Sang Ketua Umum dengan para kadernya.

“Itulah yang sebenarnya terjadi. Nggak perlu dibesar-besarkan lagi. Kalau Beliau menyebut nama yang dikaitkan dengan pernyataan tersebut baru bisa disalahkan. Yang jelas saat ini hubungan Bapak dengan Anies serta Ganjar Pranowo tetap baik. Bapak cuma ingin ke depan pemilu tetap berjalan damai,” imbuhnya.

Bagaimana perasaan Pak Prabowo soal etik? Etik, etik ndasmu, etik,” kata Prabowo dalam Rakornas Gerindra yang berlangsung tertutup.

Sebagai bentuk keakraban dengan kader Gerindra se-Indonesia, Prabowo Subianto merespons serta menjawab pertanyaan kader yang diajukan kepada dirinya. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!