DENPASAR, Balipolitika.com– Saat memimpin Rapat Pleno Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kamis, 5 Juni 2025 lalu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pesan bijak terkait pelibatan seniman lawas.
“Seperti seniman drama tradisional Petruk yang sempat tenar di masanya. Dan saat ini janganlah mereka ditinggalkan atau dilupakan. Karena mereka tampil dengan konsep lawakan yang sudah melekat dengan karakter tata bahasa, gaya dan logatnya,” ucap Koster.
Merespons tidak dilibatkannya I Nyoman Subrata “Petruk” padahal sang seniman drama gong mengabdi di jalur tersebut selama 50 tahun lebih atau sejak tahun 1975 lantaran terbentur norma kesopanan, Koster kala itu meminta kurator yang terdiri dari Prof. Dr. I Wayan Dibia didampingi Prof. Dr. I Made Bandem, Prof. Komang Sudirga, dan I Gede Nala Antara berbicara baik-baik.
Endingnya, Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn., gagal merayu Petruk Cs untuk terlibat dalam pementasan drama gong lawas di PKB 2025, Rabu, 2 Juli 2025 mendatang.
Usut punya usut, ternyata dalam 5 tahun terakhir pelaksanaan PKB, yakni PKB 2025, PKB 2024, PKB 2023, PKB 2022, PKB 2021, dan PKB 2019, Petruk Cs hanya mendapatkan jatah pentas sekali di PKB 2023, atau tepatnya saat pentas Gabungan seniman Bali di PKB 2023.
Selanjutnya Petruk CS mendapatkan panggung pentas di PKB 2024, tepatnya di era PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya.
Dengan kata lain, sejak Koster menjabat mulai menjabat periode 1 Gubernur Bali bersama pasangannya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace pada 5 September 2018 hingga lengser 5 September 2023, hanya sekali Petruk pernah diberikan tempat pentas di PKB, tepatnya PKB 2023.
Memang, Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas pernah mendapatkan panggung pentas di event di luar PKB, yakni di Penutupan Bulan Bahasa Bali V Selasa, 28 Februari 2023, akan tetapi tidak melibatkan Petruk Cs.
Sebagaimana diketahui, pesta kesenian terbesar yang digelar Pemerintah Provinsi Bali sejak tahun 1978 itu sempat tidak dilaksanakan pada 2020 karena pandemi Covid-19, kemudian digelar secara hybrida (perpaduan daring dan luring) pada PKB 2021.
Saat Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas pentas tanpa Petruk Cs di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dipentaskan Drama Gong Lawas berjudul “Pangruwatan Gering Sasab Mrana” di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali.
Pementasan ini merupakan bagian dari program visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang dipimpin Koster.
Barulah pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke‑26 saat Provinsi Bali dipimpin Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Petruk Cs kembali mendapatkan kesempatan menghibur penggemarnya.
Dalam pementasan 11 Juli 2024 silam, sebanyak 23 seniman Drama Gong Lawas tampil di Panggung Terbuka Ardha Candra dengan lakon “Sibuh Cemeng”.
Dikonfirmasi terkait pementasan Petruk di periode 1 kepemimpinan Wayan Koster (2018-2023), Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menjawab Drama Gong Lawas pernah.
“Kalau Gong Lawas pimpinan Pak Agung Aryana pernah kita pentaskan ketika Penutupan Bulan Bahasa Bali tahun 2023,” ucap I Gede Arya Sugiartha, Selasa, 10 Juni 2025.
Mengkhusus Petruk Cs, I Gede Arya Sugiartha meminta redaksi bertanya rinci kepada Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana.
“Tiang kira pernah juga sebelumnya, cuma tiang nggak hafal tahunnya. Kemudian ketika awal-awal berdirinya paguyuban pernah juga kita fasilitasi tempat pentas di Ardha Candra. Durus tanyakan ke Pak Gung Aryana nggih,” ungkap I Gede Arya Sugiartha.
Berdasarkan pengecekan dokumen yang dilakukan tim redaksi, nama I Nyoman Subrata “Petruk” Cs ternyata memang pernah mengisi panggung PKB sekali di periode pertama kepemimpinan Wayan Koster, tepatnya di PKB 2023.
Sayangnya, Petruk Cs belum berjodoh kembali menghibur penonton di tahun pertama kepemimpinan Wayan Koster di periode kedua atau tepatnya di PKB ke-47 tahun 2025. (bp/tim)