KARANGASEM, Balipolitika.com– Amor ing acintya, korban Niluh Sutriadnyani dan anak kandungnya, Wayan Eka ternyata dikenal baik oleh masyarakat Dusun Gambang, Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Niluh Sutriadnyani sehari-hari diketahui berprofesi sebagai bidan.
“Bu bidan tugas di puskesmas, bersama anak kecil laki-laki satu-satunya,” ucap Nengah Suparmi saat berkomunikasi dengan netizen yang penasaran dengan peristiwa nahas tersebut.
Seperti diketahui, Niluh Sutriadnyani dan anak kandungnya, Wayan Eka tewas terseret arus saat melintasi jembatan di Dusun Gambang, Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Minggu, 6 Juli 2025 sore.
Hujan deras membuat aliran sungai setempat meluap dan menggerus kaki ibu-anak hingga terseret arus.
Mengetahui peristiwa nahas itu, warga langsung bergerak melakukan pencarian.
Ironisnya Wayan Eka ditemukan tak bernyawa dan selang beberapa waktu kemudian, giliran sang ibu ditemukan tewas.
“Kedua korban sudah dibawa ke Puskesmas Karangasem II,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa.
Arimbawa mengimbau masyarakat Karangasem, khususnya Seraya meningkatkan kewaspadaan saat melintas di jembatan mengingat peristiwa serupa yang menelan korban jiwa sudah terjadi berulang kali. (bp/tim)