BADUNG, Balipolitika.com– Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa didampingi Nyonya Rasniathi Adi Arnawa menghadiri Karya Manusa Pitra Puja “Bhaktining Suputra” Ngaben Pranawa Utama Baligia Punggel Ngangkid dan Mepandes Kinembulan di Desa Adat Pecatu Kuta Selatan Badung, Minggu, 29 Juni 2025.
Karya yang dipuput oleh Ida Pedanda Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda dari Griya Serongga Gianyar dan dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali luh Ayu Aryani, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, Nyoman Sujendra, Sekdes Pecatu, Bendesa Adat se-Kecamatan Kuta Selatan beserta Krama setempat.
Sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap pelaksanaan karya tersebut, Bupati Adi Arnawa membantu dana sebesar Rp50 juta yang diterima Ketua Panitia Karya, Made Astra.
Sebagai Guru Wisesa Jagat Badung, Adi Arnawa merasa bersyukur bisa hadir langsung menyaksikan Karya Manusa Pitra Puja Bhaktining Suputra serta mengajak krama bersama-sama ngerastiti bakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kegiatan yadnya berjalan lancar.
”Saya berbahagia bisa hadir menyaksikan langsung Karya Manusa Pitra Puja Bhaktining Suputra ini. Terima kasih Jero Bendesa Adat Pecatu dan krama yang sudah membuat program-program positif karya manusa yadnya yang sudah dilakukan bersama-sama dan secara tidak langsung memberikan dampak yang luar biasa dalam hal meringankan krama dari segi biaya dan pelaksanaanya. Saya berpesan kepada krama Desa Adat Pecatu agar selalu bersatu dan kegiatan Karya Manusa Pitra Puja Bhaktining Suputra dan semoga bisa dilaksanakan terus-menerus sesuai apa yang disampaikan Jero Bendesa Adat Pecatu, yaitu setiap tiga tahun sekali,” ujarnya singkat.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengatakan bahwa kegiatan Karya Manusa Pitra Puja Bhaktining Suputra Desa Adat Pecatu sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2013 dan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali.
Kegiatan ini merupakan program dari Desa Adat Pecatu bekerja sama dengan LPD Desa Adat Pecatu dengan tujuan untuk meringankan beban kramanya tatkala melaksanakan Karya Nyekah dan Karya Manusa Yadnya.
Ia juga menyampaikan biaya karya menghabiskan kurang lebih sebesar Rp3,5 miliar yang bersumber dari dana swadaya krama, LPD Desa Adat Pecatu, dan dana dari Desa Adat Pecatu. (bp/ken)