MALUKU, Balipolitika.com– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum kejadian bencana yang terjadi dan pembaruan sejumlah penanganan bencana di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut data yang berhasil dirangkum pada periode Jumat, 27 Juni 2025 pukul 07.00 WIB sampai Sabtu, 28 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.
Kejadian pertama ialah, banjir di Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku di mana luapan air Kali Wailola menggenangi permukiman dan lahan perkebunan warga, pascahujan melanda wilayah tersebut pada Kamis, 26 Juni 2025 hingga sebanyak tiga desa di Kecamatan Bula terdampak kejadian ini.
Dilaporkan sedikitnya 1.235 warga terdampak dan 252 unit rumah terendam serta enam unit rumah lainnya hanyut diterjang arus banjir.
Selain itu terdapat satu tanggul sepanjang 100 meter alami kerusakan berat.
BPBD setempat bersama tim gabungan lakukan penanggulangan darurat bencana dan berkoordinasi dengan dinas terkait guna lakukan penanganan lebih lanjut. Kondisi terkini banjir berangsur surut di beberapa titik.
Berikutnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat pada Jumat, 27 Juni 2024 hingga lahan seluas tiga hektar di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah ludes dilahap si jago merah.
BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang langsung menuju lokasi terdampak guna melakukan pemadaman.
Hingga Jumat sore, tim gabungan masih mengupayakan proses pemadaman.
BNPB turut mencatat pembaruan kejadian yang telah terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Beralih ke Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Karhutla yang terjadi pada Kamis, 26 Juni 2025 pukul 21.00 WIB di Desa Lumut Maju, Kecamatan Lumut dan Desa Hutaimbaru, Kecamatan Tapian Nauli, perlahan sudah berhasil dipadamkan di beberapa titik pada Jumat, 27 Juni 2025.
Sampai saat ini tim gabungan masih berupaya memadamkan api di lahan terdampak seluas 60 hektar.
Karhutla yang terjadi sejak Senin, 23 Juni 2025 lalu di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh mulai padam pada Jumat, 27 Juni 2025.
BPBD dan tim gabungan berhasil memadamkan total lahan terbakar berjumlah 12,5 hektar, dengan rincian sembilan hektar di wilayah Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan, tiga hektar di wilayah Gampong Batee Tunggai Kecamatan Samadua dan lahan seluas 0,5 hektar di Gampong Panton Luas Kecamatan Tapaktuan.
Lokasi yang jauh dari sumber air sebabkan pemadaman memerlukan proses yang cukup lama, tim gabungan harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sejauh dua kilometer ke titik kebakaran.
Selanjutnya bergeser ke Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.
Karhutla yang terjadi sejak Senin, 23 Juni 2025 telah berhasil dipadamkan pada Jumat, 27 Juni 2025.
Lokasi terdampak berada di Nagari Tarantang dan Nagari Taram yang berada di wilayah Kecamatan Harau.
Faktor angin kencang dan kondisi geografis wilayah terdampak yang berada di puncak bukit membuat proses pemadaman tim gabungan alami kesulitan.
Menyikapi mulai meningkatnya kejadian karhutla dan saat ini telah memasuki musim kemarau, BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah yang berada di wilayah rawan bencana karhutla untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi karhutla.
Antara lain dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat yang berpotensi terjadi kebakaran, dan menyiapkan personel serta peralatan sehingga ketika terjadi kebakaran dapat langsung lakukan pemadaman. (bp/ken)