BADUNG, Balipolitika.com- Perang Iran versus Israel melibatkan Amerika Serikat memengaruhi lalu lintas udara lintas negara.
Buktinya, diduga takut disasar rudal, Qatar Airways nomor QR 963 rute Denpasar–Doha tak kunjung terbang.
Akibatnya, sekitar 300 orang penumpang kebingungan karena mengalami penundaan mendadak pada Selasa, 25 Juni 2025 di Terminal Keberangkatan Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Dijadwalkan berangkat sekitar pukul 19.20 Wita, tiba-tiba penerbangan ditunda hingga tak sedikit penumpang yang marah-marah di lokasi tersebut.
Situasi tak kondusif ini membuat Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai mengerahkan personel untuk mengamankan situasi di lapangan.
“Petugas hadir untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah potensi kepanikan penumpang,” ungkap Kasi Humas Polres Bandara, Ipda I Gede Suka Artana.
Dalam pengamanan, pihaknya mengedepankan pendekatan humanis dengan menyampaikan informasi secara dialogis.
Hal itu dilakukan agar penumpang tetap tenang serta situasi tetap kondusif.
Polres Bandara juga intens melakukan koordinasi lintas instansi, khususnya dengan pihak maskapai Qatar Airways, serta otoritas bandara untuk memastikan pelayanan terhadap penumpang berjalan dengan baik.
“Langkah antisipatif juga dilakukan bersama stakeholder lainnya seperti TNI AU, Avsec, Angkasa Pura, dan Imigrasi, guna mencegah gangguan keamanan lainnya,” tambah Ipda Gede Suka Artana.
Selain pengamanan terbuka, personel juga aktif menjalin komunikasi dengan pihak maskapai sekaligus memberikan pendampingan kepada penumpang, khususnya yang membutuhkan bantuan informasi.
Di sisi lain, Qatar Airways masih melakukan pendataan dan penanganan terhadap penumpang terdampak, khususnya terkait opsi penjadwalan ulang atau pemindahan ke rute alternatif. (bp/sat/ken)