DENPASAR, Balipolitika.com– Anggaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 Tahun 2025 meroket drastis dibandingkan hajatan serupa tahun lalu.
Sempat dikatakan naik hanya Rp500.000.000 oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali I Gede Arya Sugiarta mengacu anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp6 miliar pada bulan Januari 2025 lalu, ternyata Pemprov Bali secara resmi menyebut anggaran PKB 2025 dipatok Rp9.000.000.000 alias naik Rp3.000.000.000 dari PKB ke-46 tahun 2024.
Menariknya, menguras APBD hingga Rp9.000.000.000 ternyata garapan berjudul “Sanak Tuak” oleh Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas di PKB 2025, Rabu, 2 Juli 2025 mendatang gratis alias tidak dibayar sepeser pun.
Seperti santer menjadi pro kontra di masyarakat, dalam posisi “ngayah sing mabayah” Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas menjadi sorotan tajam para kurator.
Imbas sensor ketat para kurator sebagaimana disampaikan Prof. Dr. I Wayan Dibia didampingi Prof. Dr. I Made Bandem, Prof. Komang Sudirga, dan I Gede Nala Antara, Petruk Cs enggan tampil.
Berkesenian jauh-jauh hari sebelum Pesta Kesenian Bali (PKB) ada hingga tahun ini menginjak pelaksanaan ke-47, Petruk yang menjejakkan kaki di kesenian drama gong selama 50 tahun lebih atau sejak tahun 1975 tiba-tiba terbentur norma kesopanan.
Endingnya, jatuh bangun mengharumkan drama gong, sang legenda yang masih aktif berkesenian di usia yang sudah sangat tua, yakni 76 tahun lalu, tidak bisa menghibur penonton PKB, Rabu, 2 Juli 2025 mendatang.
Tak hanya Petruk, kerinduan masyarakat menyaksikan penampilan kocak Sang Ketut Arka alias Ajik Perak (70 tahun) juga dipastikan hanya tinggal kerinduan.
Sikap Petruk, Perak, disusul kemudian oleh Sang Made Juni Putra alias Blauk.
Penegasan bahwa tidak ada Rp1 rupiah pun dukungan Pemerintah Provinsi Bali kepada Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas di PKB 2025 disampaikan langsung oleh Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn.
Sembari memastikan bahwa Petruk Cs tidak terlibat dalam pementasan drama gong lawas pada PKB 2025 nanti, Gung Aryana juga menyampaikan statement soal tidak adanya sokongan dana dari pemerintah pada Minggu, 8 Juni 2025.
Sembari memastikan Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas akan “guyub” tampil di Panggung Terbuka Ardha Candra disertai jumlah personil yang terdiri atas 23 orang pemain dan 28 orang penabuh, Oka Aryana yang berprofesi sebagai notaris ini menceritakan bahwa awalnya tidak mendapatkan jadwal tampil pada PKB 2025.
Namun, pihaknya meminta kepada Disbud Bali agar diberikan ruang ikut tampil dalam PKB 2025.
Akhirnya permohonan tersebut disetujui oleh Disbud Bali dan mendapatkan jadwal pentas pada Rabu, 2 Juli 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, akan tetapi dengan biaya mandiri alias ngayah.
Selain itu ia menjelaskan bahwa Paguyuban Drama Gong Lawas dibentuk dari awal dengan visi dan misi untuk ngajegang seni budaya Bali, khususnya seni drama gong yang sejalan dengan program dari Pemda Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. (bp/ken)