TABANAN, Balipolitika.com– Saat hajatan politik Pemilu Serentak 2024 sudah berakhir, bukannya bersikap netral mengemban amanah sebagai pejabat publik, Perbekel Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, I Made Suryana, S.E. malah menantang masyarakat yang nyoblos pasangan calon I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias Sengap (Semut) di Pilkada Tabanan, Rabu, 27 November 2024 lalu.
“Sementon Semut (pendukung pasangan I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika alias Sengap, red), mangkin puniki tolong angkat tangan. Pada waktu niki sire sane hadir driki memilih Sanjaya-Dirga (pasangan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga, red)? Angkat tangan! Wenten driki ring ajeng Kayangan Pura Taman puniki. Angkat tangan dumun! Nggak jangan! Angkat tangan dumun!” pinta I Made Suryana terus mendesak meskipun masyarakat sudah berceloteh saat ini hajatan politik sudah usai.
I Made Suryana berkoar-koar bahwa imbas dari politik kini Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan kena batunya.
“Kenapa tidak mau angkat tangan? Karena semeto puniki kemarin sebagian besar puniki di Semut. Kader Gerindra, berjuang di Gerindra, mangkin puniki sira makte banget, niki anunya Pak Adi (anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Adi Wiryatama, red) kan? Pak Adi orang apa? PDI kan?” tanya Perbekel Baturiti, Kerambitan, Tabanan dengan nada tinggi.
“Mangkin Bapak puniki ngambil bantuannya dari perjuangannya Pak Adi yang di PDI. Niki berjuang di Gerindra, ngambil bansos di PDI. Pokoknya 4 tahun ke depan puniki kalau sudah nanti labelnya di belakangnya Gerindra tiang tidak akan pernah tanda tangan. Oh, tiang tidak akan pernah tanda tangan. Konsekuensi. Biar bin mani bin puan tiang suud jadi kepala desa, tiang tanggung,” tantang Perbekel Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, I Made Suryana, S.E. sesuai rekaman suara yang disebarluaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (DPD Gerindra) Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah, Jumat, 6 Juni 2025. (bp/tim)