DENPASAR, Balipolitika.com– Tim Kesenian yang tergabung dalam Pawai (Peed Aya) Duta Kota Denpasar memastikan kesiapannya untuk tampil pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 pada 21 Juni 2025 mendatang.
Dikordinir oleh Bala Bali Dance Group, kesiapan tersebut tampak saat pelaksanaan Gladi dan Pembinaan yang dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Halaman Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Minggu, 1 Juni 2025.
Sajian Peed Aya Duta Kota Denpasar dikemas apik diawali dengan papan nama Kota Denpasar dilanjutkan dengan jegeg bagus, rangkaian gebogan, pependetan, topeng panca, rerejangan dan diakhiri dengan garapan tematik khas Desa Adat Kesiman bertajuk ngerebong serta ogoh-ogoh.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh talenta muda Denpasar yang tergabung dalam Bala Bali Dance Group.
Secara umum berbagai persiapan dan pembawaan garapan sudah ditampilkan sangat baik sehingga ke depan diharapkan seluruh tim menjaga konsistensi agar dapat tampil optimal pada Pembukaan PKB XLVII nanti.
“Sekilas yang kami lihat dari persiapan pada tahap ini sudah sangat baik dan matang, sekarang tinggal konsistensi untuk tampil optimal saat pembukaan PKB nanti,” ujarnya.
Jaya Negara juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen, termasuk orang tua peserta pawai yang senantiasa mendukung dan mensupport anak-anaknya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga mengingatkan seluruh peserta dan para orang tua untuk selalu menjaga kesehatan anak sehingga semua berjalan lancar hingga pawai mendatang.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Denpasar sangat berterima kasih kepada peserta pawai hingga orang tua peserta yang terus mendukung penuh Duta Kota Denpasar ini, semoga kita dapat memberikan yang terbaik nanti, termasuk semua duta kesenian lainya,” ujarnya.
Koordinator Pawai Duta Kota Denpasar, Ida Bagus Eka Harista mengatakan Pembukaan Pawai PKB 2025 akan membawakan tema yang merupakan salah satu tradisi di Desa Adat Kesiman yakni Ngerebong.
Ngerebong merupakan pengejawantahan nyata dari Jagat Kerthi yang dikenal sebagai ajaran luhur Bali yang bermakna pemuliaan dan penyucian jagat raya.
Melalui upacara ini, masyarakat Kesiman menunjukkan bahwa menjaga semesta tak hanya soal fisik, tetapi juga spiritual, membersihkan batin, menata hubungan dengan sesama, dan menghormati kekuatan alam serta para leluhur.
Peed Aya ini melibatkan ratusan talenta seniman muda yang berasal dari sanggar, sekolah, sekaa teruna, serta komunitas seni lain di Kota Denpasar.
Pertunjukan dalam pawai akan dilakukan dengan berjalan yang melambangkan bentuk dari keharmonisan hidup beragam etnis dan budaya di Kota Denpasar.
“Terkait koreksi yang disampaikan oleh tim pembina PKB Kota Denpasar, semuanya menjadi catatan penting bagi kami untuk bahan evaluasi dan referensi, sehingga kedepan penampilan dapat terus dioptumalkan,” katanya. (bp/ken)