BADUNG, Balipolitika.com– Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa bersama Ketua TP PKK Kabupaten Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa meninjau kebun kakao sekaligus memetik kakao serta bertatap muka dengan petani kakao di wilayah Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu, 31 Mei 2025.
Turut mendampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Tim Perumus Anggaran I Wayan Suambara, Plt. Camat Petang, Anak Agung Ngurah Dharma Putra serta unsur Tripika Kecamatan Petang, Perwakilan Desa Petang, Kelian Dinas, Kelian Subak Abian serta Kelompok Petani Kakao yang ada di Banjar Lipah.
Adi Arnawa meninjau kebun kakao Mekar Sari yang ada di Banjar Lipah di mana pemerintah akan mensupport Subak Abian Mekar Sari yang bergerak di produksi kakao.
Ke depan ia berharap agar bisa ekspor kakao sekaligus menjadi produk unggulan di Badung.
“Saya berharap kepada Kepala Dinas Pertanian bersama jajarannya untuk serius menangani masalah ini bila perlu sesuai dengan visi kita bagaimana pertanian terintegrasi dengan pariwisata dan ini akan segera kita rapatkan dengan melibatkan beberapa perangkat daerah seperti pertanian, PU termasuk pariwisata untuk merumuskan program ini, hingga ke depan program ini menjadi sentral dari kakao termasuk subak-subak yang lain dan inilah yang ingin kita wujudkan di Badung Utara,” ucapnya.
Adi Arnawa mendorong pariwisata Badung tetap berbasis pertanian serta berharap ke depan selain kakao ada pertanian manggis, durian, salak, dan yang lainnya sesuai dengan potensi tanahnya.
“Akan kami dorong terus apalagi daerah ini memang daerah perkebunan dan kami dari pemerintah akan konsisten untuk memberikan support,” ujar Adi Arnawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Badung I Wayan Wijana mewakili petani menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran Bupati Badung serta komitmen yang diberikan kepada petani, pekaseh serta pembangunan di sektor pertanian dalam rangka mendukung dan mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati.
Dinas Pertanian dan Pangan bersama perangkat daerah lainnya sudah merancang beberapa program unggulan.
Dengan beberapa kegiatan dan komoditi, yang berpeluang untuk menjadi role model atau roda penggerak ekonomi di Badung di antaranya kopi, kakao, asparagus, babi, dan sapi Bali.
“Sekarang kita ingin menggarap kakao. Kita ingin menggairahkan lagi petani kakao dengan berbagai program dan kegiatan. Petani juga sudah kami latih bagaimana teknik budidaya yang bagus. Terkait dengan pengembangan kakao yang ada di Banjar Lipah ini, kami sudah berkoordinasi dengan kelian subak. Kita akan dorong lagi di kawasan ini dan akan ditambah luas tanam kakao sekitar 31 hektar lagi. jadi kita harapkan nanti betul-betul Lipah, Kerta ini menjadi sentral Pangan Kakao, Manggis, Durian, dan salak gula pasir,” ungkapnya.