JEMBRANA, Balipolitika.com- Wakil Bupati Jembrana Patriana Krisna membuka Pementasan Karya “Swasti Salim” oleh Dr. A.A.G. Agung Rahma Putra, M.Sn di Ruang Kartagosana, Puspem Badung pada Senin, 26 Mei 2025.
Persilangan tradisi dan budaya “Bugis-Melayu-Bali” di Desa Loloan, Kabupaten Jembrana menjadi isnpirasi dari ketiga karya seniman yang sering disebut dengan Gung De Rama.
Di mana dua karya sebelumnya telah meraih peringkat terbaik nasional dengan judul Awi dan Maha Guru.
Dalam Karya Swasti Salim, Gung De Rama menciptakan sub Karya yang berjudul Ambur Salim dimana tarian tersebut diserahkan secara simbolis ke masyarakat Loloan agar dijadikan tarian ikonik khas Loloan sebagai bentuk terimakasi atas dukungan penuh masyarakat Loloan dari karya-karya koreografi Gung De Rama.
Wabup Ipat sangat mengapresiasi pementasan karya dengan akulturasi budaya Hindu dan Muslim di wilayah Loloan dari Gung De Rama.
“Swasti Salim merupakan pementasan koreografi yang luar biasa. Saya harap tarian ini bisa tampil lagi di perayaan ulang tahun Jembrana,” ungkap Wabup Ipat.
Sementara itu Gung De Rama menjelaskan bahwa globalisasi bagaikan pisau bermata dua yang mulai mengikis rasa persatuan, nilai seni, moral dan budaya.
Gung De Rama mengajak masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan melalui seni.
“Saya ciptakan Swasti Salim melalui seni untuk mempererat persatuan kita, karna seni berbicara melalui hati, melalui rasa,” ucap Gung De Rama. (bp/jk/ken)