BULELENG, Balipolitika.com- Bunda PAUD Kabupaten Buleleng Ny. Wardhany Sutjidra menyampaikan komitmennya untuk mendukung penerapan program Wajib Belajar 13 Tahun di Kabupaten Buleleng.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Panggung Gembira Peringatan HUT Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) dan kenaikan Kelas Bersama Anak-Anak TK se-Kabupaten Buleleng, di Gedung Sasana Budaya Kabupaten Buleleng, Selasa 27 Mei 2025.
Wajib Belajar 13 Tahun merupakan Program Pemerintah Pusat yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Anak-anak masa sekolah mulai Tahun Ajaran 2025/2026 harus mengenyam tambahan 1 tahun Pendidikan pra-sekolah sebelum Sekolah Dasar.
Wardhany Sutjidra menyampaikan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah fondasi penting dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas, tangguh dan berkarakter.
PAUD merupakan wadah untuk memaksimalkan pencapaian tumbuh kembang anak sehingga kelak mereka akan menjadi SDM pemimpin yang berkualitas memiliki daya saing tinggi.
Tema pelaksanaan kegiatan yakni Guru TK bermartabat, Anak Indonesia Hebat sudah sejalan dengan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kemendikbud Ristek.
“Program ini bertujuan untuk membangun fondasi yang holistik bagi anak-anak, untuk membentuk tidak hanya kognitif tetapi juga kematangan emosi, kemandirian dan kemampuan berinteraksi,” ungkapnya.
Peran Guru TK maupun PAUD juga dianggap sangat penting dalam terjadinya pendidikan usia dini bagi anak-anak.
Guru-Guru PAUD menurut Ny. Wardhany Sutjidra memiliki peran sangat sentral untuk ikut memberikan pendidikan terbaik dalam periode emas anak-anak.
Apalagi dengan program Wajib Belajar 13 Tahun yang akan segera diterapkan.
Menunjukkan betapa pentingnya pendidikan anak usia dini, serta peran para guru sebagai pendidik.
Ia mengajak segenap guru, tenaga para pendidik, dan orangtua untuk semakin semangat memberi pendidikan terbaik untuk anak.
“Saya juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung program-program yang mendorong terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menggembirakan bagi anak-anak usia dini,” tugasnya.
Dengan tegas, Wardhany Sutjidra menyampaikan bahwa anak-anak usia dini harus hidup di lingkungan yang aman dan gembira.
Tugas anak-anak usia dini bukanlah belajar, namun bermain dan berimajinasi.
Anak-anak harus dibimbing sesuai dengan usianya. Anak yang dipaksa untuk diajarkan metode belajar yang tidak seharusnya diterima seusianya, akan merasa tertekan dan justru tidak baik bagi pertumbuhannya.
“Anak-anak TK bukanlah anak-anak yang pintar membaca, pintar menulis. Tetapi anak-anak yang keluar dengan inisiatif, kreatif, yang tinggi. Karena masa itulah anak-anak masa bermain. Pada periode emasnya, yang kita harus berikan kepada mereka adalah tentan etika dan moral,” paparnya.
Bunda PAUD Buleleng menyampaikan Selamat untuk IGTKI PGRI yang ke-75.
Ia mengharapkan IGTKI PGRI selalu bisa menjadi motor penggerak dalam membentuk ekosistem pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Wardhany Sutjidra juga mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah bekerja keras untuk membimbing dan mengarahkan anak-anak dalam mempersiapkan acara ini.
Kepada para orang tua, diucapkan pula terima kasih telah mendukung dan memotivasi anak-anak untuk berpartisipasi pada kegiatan panggung gembira, dan bisa bersiap untuk masuk ke jenjang Sekolah Dasar di Tahun Ajaran 2025. (bp/jk/ken)