BULELENG, Balipolitika.com- Respons keluhan masyarakat terkait kondisi Jalan Penghubung Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan, Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna turun langsung meninjau proyek, Selasa, 13 Mei 2025.
Ditemui seusai jalan kaki menyusuri proyek revitalisasi jalan tersebut, Supriatna menegaskan bahwasannya proyek jalan ini belum selesai dikerjakan dan masih dalam proses pemeliharaan.
Ia menegaskan komitmen untuk memantau intensif penyelesaian proyek jalan ini hingga kualitas pengaspalannya dikerjajakan sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada kontrak perjanjian antara Pemerintah Kabupaten Buleleng (Pemkab Buleleng) dengan pelaksana proyek.
Supriatna memaparkan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi terkini dari Proyek Jalan Penghubung Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan belum selesai sempurna.
Pertama, bahwa lokasi atau medan jalan tersebut bisa dikatakan cukup ekstrim di mana terdapat banyak tanjakan terjal serta tikungan yang tajam.
Kemudian, dalam kurun waktu pengerjaan, sering turun hujan yang menyulitkan pengerjaan.
Terlebih kondisi jalan ini berada di ketinggian atau di daerah pegunungan wilayah Desa Pakisan.
Selain itu, beberapa kali juga terjadi longsor di proyek jalan tersebut.
“Pemkab Buleleng melalui Dinas PU, Konsultan, dan pelaksana pekerjaan sudah terus melakukan perbaikan-perbaikan supaya kondisi jalan ini bisa selesai baik sesuai harapan. Tapi perlu diakui bahwa pengerjaannya memang tingkat kesulitannya lebih tinggi,” papar Supriatna.
Proyek Jalan penghubung Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan, ini disadari merupakan sarana yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Jalan sepanjang 3,5 kilometer ini mempermudah kegiatan masyarakat karena mendekatkan akses antar dusun.
Sejatinya proyek dengan anggaran 5,9 miliar ini dijadwalkan selesai pada Desember 2024.
Namun, dengan hambatan-hambatan yang ada, penyelesaiannya menjadi mundur.
Dalam kesempatan peninjauan Wabup Supriatna mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat yang telah turut serta melakukan pengawasan atas proyek pemerintah, yang sangat diperlukan dalam memastikan kualitas pengerjaan sesuai dengan standar yang ditentukan.
“Tapi apa pun itu tetap dari kami Pemerintah Buleleng, khususnya Dinas PU dan juga pelaksana pekerjaan berkomitmen untuk melaksanakan menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan TOR yang ada, dan sesuai dengan spesifikasi pelaksanaan kegiatan. Tentu harapan kami ini supaya bisa diselesaikan dengan baik walaupun memang sekarang ini sudah lewat masa kerjanya,” ucap Supriatna.
Supriatna menginstruksikan pula Kepala Dinas PUTR Buleleng bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk melakukan pemasangan rambu sehingga pengguna jalan yang belum pernah atau belum terbiasa melintas di jalan ini untuk tidak menggunakan ruas Jalan Penghubung Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan karena medan jalan yang terbilang ekstrem.
Ia juga mempertimbangkan untuk melakukan pemasangan pagar pengaman jalan atau guardrail sehingga semakin menjamin keamanan pengguna jalan.
“Plang bagi pengendara yang memang belum pernah lewat sini supaya tidak direkomendasikan melewati jalan ini karena sangat-sangat berbahaya. Bagi yang belum pernah melewati jalan ini apalagi kendaraan matic. Untuk keamanan dan tidak adanya kecelakaan di ruas jalan ini,” imbuhnya.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra menegaskan bahwa pengerjaan proyek jalan ini belum tuntas; belum ada serah terima antara pelaksana kepada Pemkab Buleleng.
Pengerjaan fisik proyek hingga hari ini, telah mencapai sekitar 85 persen, sementara pemerintah baru membayar kontraktor sejumlah 30 persen dari total anggaran pengerjaan.
Pada titik-titik jalan yang rusak yakni sekitar 350 meter akan dilakukan overlay atau pelapisan aspal untuk menyempurnakan kualitas keseluruhan jalan.
Teknik overlay dilakukan dengan melakukan pelapisan aspal di keseluruhan ruas yang rusak, bukan hanya menambal pada bagian jalan yang berlubang saja.
“Ini belum kita lunasi. Nanti setelah selesai pekerjaan, baru kita bayar sisi anggaran. Kualitas juga kita akan tetap uji. Cek mutu di lab sehingga memenuhi spek-spek yang ada di kontrak. Jadi ini belum tuntas. Nanti kita baru serah terima setelah tuntas dan spesifikasinya memenuhi syarat seperti itu,” tegasnya.
Sementara itu, Komang Suwanta Manager Lapangan PT Reksa Tiga Mitra sebagai pelaksana menegaskan kembali bahwa kendala medan jalan yang ekstrim dan cuaca hujan menjadi penghambat penyelesaian proyek.
Kontur tanah dari proyek jalan ini dijelaskan sebagai tanah yang labil di mana saat hujan turun dan terkena air, tanah akan sangat licin.
Namun saat panas, kondisi tanah akan berubah sangat keras sehingga dalam perbaikan, akan dilakukan dengan teknik overlay.
Sementara dalam sisi armada pengerjaan, Suwanta mengaku bahwa alat berat dan lainnya dalam kondisi yang sangat memadai.
Adapun tantangan lainnya terdapat pada pengangkutan material.
“Dengan medan yang seperti ini, sempat tertunda atau mungkin membuat molor waktu. Loading material kami, tentunya ya kembali karena medan dan cuaca itu. Jua dari sisi volume, tidak bisa penuh. Itu pun kami tempuh dengan waktu hampir 1,5 jam karena harus putar lewat Rendetin. Tapi tegas bisa saya sampaikan terkait dengan viralnya kemarin ya. Artinya tanpa diviralkan juga kita pasti akan perbaiki,” tegasnya. (bp/ken)