DENPASAR, Balipolitika.com– Ketua Umum PP Kagama Dr. Ir. Basuki Hadimuljono, M. Sc., Ph.D. melantik Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Bali Periode 2025-2030 di Aula PLN UID Bali, Renon, Denpasar, Sabtu, 10 Mei 2025.
Insinyur dan birokrat yang menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia (2014-2024) serta mengemban amanah sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara sejak 5 November 2024 itu melantik I Gusti Ngurah Agung Diatmika, S.H., notaris senior yang terpilih untuk kali kedua sebagai nakhoda Kagama Bali.
Sebelumnya, suami notaris Dewi Eka Koreati, S.H. itu terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Kagama Bali di Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Minggu, 16 Februari 2025 lalu.
Didaulat kembali sebagai Ketua Pengda Kagama Bali, Agung Diatmika mengatakan di periode pertama kepemimpinannya, ia disupport banyak pihak.
Berbekal semangat “Guyub, Rukun, Migunani”, yang mendarah daging di sanubari seluruh anggota, di periode kedua ini, ia berharap Kagama Milenial lebih banyak mengambil peran.
“Kerukunan keguyuban ini menjadi modal kita yang bisa membuat setengah dari pekerjaan kita sudah selesai. Setelah itu, setengah lagi adalah bagaimana kita melangkah,” ucap Agung Diatmika.
Mengapresiasi seluruh anggota yang hadir pada agenda pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) Kagama Bali, Agung Diatmika menilai hal itu menjadi wujud sinergi di internal Kagama Bali.
Sinergi ini selanjutnya menjadi modal dasar untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat Pulau Dewata melalui sejumlah program kerja.
Agung Diatmika menekankan akan ada program kolaborasi dengan pemerintah kota dan kabupaten se-Bali dalam sejumlah program yang telah dirangkum dari seluruh anggota Kagama sesuai hasil Rakerda.
“Sepengetahuan saya, kemarin, sejumlah program tidak terjamah oleh pemerintah kabupaten/kota, misalnya pendampingan Desa Hutan Bambu. Untuk itu, ke depannya kolaborasi ini dibutuhkan untuk memaksimalkan seluruh program, khususnya program-program ungggulan yang digulirkan dalam periode ini,” ungkap Agung Diatmika.
“Besar harapan kami, program-program yang sudah terakomodir juga yang belum terakomodir, nantinya bisa memberikan kontribusi yang baik kepada organisasi ini (Kagama, red) juga untuk masyarakat dengan Rukun Guyub Migunani,” imbuhnya.
Agung Diatmika juga mengatakan bahwa Rakerda Kagama Bali ini menjadi awal langkah Kagama Pengda Bali di periode kedua untuk mempersiapkan kader-kader baru sebagai pemimpin ke depan.
“Selain mempersiapkan kader-kader Kagama Muda juga mengamankan keguyuban kita, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat Bali dan seluruh Indonesia. Bila kita seiring sejalan, semua kerja jadi ringan,” tambahnya.
Ketua Umum PP Kagama, Basuki Hadimuljono, menyambut baik periode kedua kepemimpinan Agung Diatmika.
Basuki menilai Pengda Kagama Bali periode sebelumnya banyak berkontribusi sama seperti Pengda Kagama lainnya di luar Bali.
“Misalnya saja saat pandemi. Ada program cantelan yang sangat membantu warga yang membutuhkan atau program-program lainnya. Juga pembangunan pura-pura yang ada di Yogyayakarta. Ini semua harus dilanjutkan di periode selanjutnya,” ujar Basuki.
Basuki mengingatkan sesuai jargon UGM adalah “Universitas Ndeso”, maka seharusnya Pengda Kagama se-Indonesia turun ke rakyat.
“Gadjah Mada itu adalah Universitas Ndeso, pasti turunnya ke rakyat,” tegas Basuki.
Basuki juga mengingatkan salah satu hal penting yang mendesak harus segera dicarikan solusinya di Bali adalah soal sampah.
“Bali adalah daerah pariwisata. Ini yang penting diperhatikan adalah urusan sampah. Saya dulu Menteri PUPR banyak membangaun TPST-TPST yang perlu dimaksimalkan manfaatnya. Ada yang belum optimal,” pesan Basuki.
Mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali, Dr. Drh. Luh Ayu Aryani, M.P. berharap Kagama Bali bisa terus eksis dan bermanfaat lebih luas, khususnya bagi almamater Universitas Gadjah Mada.
“Harapannya pertemuan ini bisa jadi platform untuk meningkatkan kualitas hidup alumni, bertukar ide, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Bukan sekedar bernostalgia, namun diharap mampu membawa dampak postitif bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Imbuhnya, Kagama memiliki posisi strategis yang luar biasa ditilik dari keberadaan para alumni Universitas Gadjah Mada.
Selain memiliki dedikasi dan semangat tinggi untuk membesarkan almamater, alumni Universitas Gadjah Mada juga diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan masyarakat Bali.
“Kagama Bali memiliki pemikiran yang luar biasa untuk membangun Bali ke depan dan menjawab berbagai tantangan yang terjadi di masyarakat. Pesan saya kepada keluarga besar Pengda Kagama Bali bisa memperkuat organisasi agar semakin solid di internal sehingga mampu mengajak anak bangsa untuk memperkuat nasionalisme serta menjadi bagian perubahan positif di masyarakat,” pesan Koster sebagaimana disampaikan Luh Ayu Aryani.
Selaku tuan rumah sekaligus alumni Teknik Eletro UGM, General Manager (GM) PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho berharap semangat guyub menjadi bekal bagi Kagama Bali untuk berkolaborasi dengan banyak pihak dalam rangka menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya Bali.
“Bermula dari pelantikan hari ini, keguyuban dalam hal-hal positif, juga kolaborasi ini, tak hanya bermanfaat bagi Kagama dan Bali, tapi juga bisa bermanfaat bagi masyarakat seluruh Indonesia,” doa Eric Rossi.
Tercatat Rakerda Pengda Kagama Bali 2025 diikuti oleh pengurus dan peserta yang merupakan perwakilan dari 9 Kepengurusan Cabang Kagama di 9 Kabupaten/Kota se-Bali.
Perwakilan komunitas, antara lain Komunitas Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa, Keluarga Notariat UGM (Kanogama), Keluarga Alumni Geodesi, dan lain-lain.
Selain itu, hadir pula alumni Kagama secara perseorangan sebagai peninjau.
Dalam rakerda dibahas pokok-pokok Program Kerja Kagama Bali 2025-2030 yang meliputi program kerja internal dan eksternal.
Program kerja internal antara lain berupa penguatan organisasi dan keanggotaan di mana jumlah anggota Kagama Bali diperkirakan mencapai ribuan orang, namun yang terdata saat ini baru mencapai 400 orang.
“Keberadaan mereka ini akan kita data ulang terutama untuk melihat potensinya agar bisa disinergikan baik antara alumni maupu dengan pihak luar,” ungkap Agung Diatmika.
Adapun program eksternal antara lain mencakup pemberian beasiswa untuk mahasiswa asal Bali yang sedang menempuh perkulihan di UGM, pengembangan desa binaan, dan lain-lain.
Sebelumnya, dalam Musyawarah Daerah (Musda) Kagama Bali di Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Minggu, 16 Februari 2025 lalu, Pengda Kagama Bali mengeluarkan rekomendasi yang berisi pernyataan atas problem-problem aktual di Pulau Dewata.
Salah-satunya adalah meminta Pemprov Bali dan semua pihak untuk mengembangkan potensi daerah-daerah di luar kawasan Bali Selatan agar ekonomi Bali tidak tergantung sepenuhnya pada industri pariwisata.
Kagama Bali juga mendesak perhatian yang lebih serius dalam menangani masalah sampah serta meningkatnya kriminalitas di Bali sebagai problem yang berada di depan mata dengan melibatkan desa dinas dan desa adat. (bp/ken)