DENPASAR, Balipolitika.com- Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia Tahun 2025 dengan menggelar berbagai kegiatan seni dan kreativitas yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus.
Mengusung tema “Rayakan Perbedaan”, kegiatan ini berlangsung di UPTD Pusat Layanan Disabilitas Kota Denpasar, Selasa, 29 April 2024.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, yang hadir mewakili Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Ayu Kristi menyerahkan goodie bag kepada para peserta lomba dan anak-anak yang turut menampilkan pertunjukan seni.
Dalam sambutannya, Ny. Ayu Kristi menyampaikan bahwa peringatan Hari Autisme Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan menjadi momen reflektif penting bagi semua pihak.
Ia menekankan bahwa autisme bukanlah sebuah karma buruk, walaupun masih ada masyarakat yang menganggap memiliki anak autis adalah bentuk ketidakadilan bagi orang tua.
“Perayaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman luas kepada masyarakat dan lingkungan keluarga agar bisa menerima kehadiran anak dengan kebutuhan khusus. Kita perlu menghargai keberadaan individu dengan autisme sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tatanan sosial, karena mereka memiliki hak hidup yang setara dengan anak lainnya,” ujar Ny. Ayu Kristi.
Ayu Kristi menambahkan bahwa tema “Rayakan Perbedaan” membawa pesan kuat bahwa perbedaan bukanlah penghalang.
“Perbedaan adalah kekuatan yang justru bisa membuat kita bersinar, bergerak, mendengar, dan melihat bersama menuju kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Pemerintah Kota Denpasar, melalui Dinas Sosial, berkomitmen mendukung layanan dan program pemberdayaan untuk anak-anak autis agar mereka dapat mandiri dan diterima tanpa stigma di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Diah Kurniawati menuturkan bahwa tema tahun ini merupakan bentuk penghargaan terhadap keberagaman kemampuan, potensi, dan ekspresi setiap anak.
Sebagai bagian dari peringatan ini, diselenggarakan berbagai lomba yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus, seperti lomba desain produk disabilitas, lomba literasi, dan lomba melukis.
Kegiatan ini bertujuan menciptakan ruang bagi mereka untuk berekspresi, berkreasi, serta menunjukkan bahwa perbedaan adalah kekuatan yang pantas dirayakan.
Masing masing lomba dipilih tiga pemenang utama. Demikian juga terhadap anak anak yang tampil pada hari ini melalui penampilan seni dan kreativitas akan diberikan goddie bagi persembahan dari Yayasan Kanaditya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, serta mendorong rasa percaya diri dan kreativitas mereka.
Diharapkan kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus membuka ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal. (bp/ken)