BADUNG, Balipolitika.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menyiapkan program bus gratis serangkaian Karya Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih sekaligus Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur.
Bus gratis ini diperuntukan bagi masyarakat Badung yang ingin “ngaturan bhakti” atau sembahyang di kedua pura tersebut.
Untuk tahun ini, tiap desa adat di Kabupaten Badung masing-masing dijatah 3 unit bus.
Merespons program bus gratis serangkaian Karya Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih sekaligus Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Wakil Ketua II DPRD Badung, I Made Wijaya, S.E. mengatakan terobosan ini patut diapresiasi, namun dengan catatan tidak ada paksaan terhadap desa adat untuk menjalankan program tersebut mengingat masing-masing desa adat memiliki local genius desa, kala, patra yang berbeda-beda.
“Program setiap desa adat di Badung dibantukan (bus gratis, red) bagi prajurunya atau ibu-ibu PKK atau sutri desa adat atau bisa sekaa teruna-teruni atau bisa saja serati desa adat dan para pemangku di desa adat. Program bus gratis ini bagus untuk dibantukan ke desa adat dalam rangka kita tangkil ke Besakih,” ujar I Made Wijaya, Selasa, 15 April 2025.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dapil Kuta Selatan ini menambahkan program bus gratis serangkaian Karya Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih sekaligus Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini merupakan yang perdana dilaksanakan oleh Pemkab Badung.
Sebelumnya, program bus gratis difasilitasi bagi desa adat dalam rangka nganyarin atau persembahyangan ke pura-pura di luar Bali.
“Bagi saya ini program cukup bagus. Nanti kita bisa melihat hasilnya dari bantuan tiga bus masing-masing desa adat di Badung ini. Penilaian baik buruknya nanti setelah di-launching. Kita sama-sama nanti minta pendapat para bendesa adat yang sudah mau menjalani program ini. Perlu dicatat, Pemkab Badung juga tidak bisa memaksa desa adat untuk menjalankan program ini mengingat di Badung ada 1 desa adat yang terdiri atas 1 desa dinas. Pemkab Badung juga wajib mempertimbangkan local genius desa kala patra masing-masing desa adat,” tegas Made Wijaya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha pada Selasa, 15 April 2025 menjelaskan bahwa program bus gratis ini merupakan kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Badung untuk membantu umat yang ingin melaksanakan persembahyangan ke Pura Agung Besakih dan Pura Ulun Danu Batur selama Karya IBTK.
“Iya, direncanakan masing-masing tiga unit (bus) tiap desa adat,” ujarnya.
Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh program bus gratis ini.
Diantaranya harus mengajukan permohonan ke Bupati Badung, kemudian wajib memiliki SKT (surat keterangan terdaftar).
Selanjutnya dalam surat permohonannya pemohon juga harus melampirkan jumlah dan daftar nama peserta.
“Caranya (dapat program bus gratis) bersurat kepada Bapak Bupati, dilampiri SKT dan daftar nama peserta,” kata Sudarwitha.
Selain itu, mantan Camat Petang ini juga meminta pemohon yang telah memenuhi persyaratan agar tetap meminta persetujuan dari Bupati Badung.
“Jangan lupa mencarikan ACC kepada Bapak Bupati,” tegasnya.
Program bus gratis ini sementara hanya berlaku selama karya IBTK di mana rutenya pun hanya ke dua pura tersebut, yakni Pura Agung Besakih dan Pura Ulun Danu Batur.
“Sementara rute Besakih dan Batur. Untuk tujuan lainnya Badung Siapkan Program Bus Gratis Serangkaian IBTK di Besakih. (bp/ken)