DENPASAR, Balipolitika.com- Tim DLHK Kota Denpasar langsung sigap melaksanakan pembersihan sampah pasca pelaksanaan pawai atau pengarakan ogoh-ogoh serangkaian Malam Pangerupukan Nyepi Caka 1947 di seluruh wilayah Kota Denpasar, Sabtu, 29 Maret 2025 subuh.
Khusus di Titil Nol Kota Denpasar, tepatnya di Catus Pata Patung Catur Muka Denpasar sebagaimana diketahui publik, parade ogoh-ogoh ini baru bubar pukul 04.00 Wita atau beberapa saat sebelum hari suci Nyepi yang dimulai pukul 06.00 Wita
Hal ini dilaksanakan guna memastikan seluruh wilayah Kota Denpasar bersih dari sampah pada saat pelaksanaan Catur Bratha Penyepian.
Kadis DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa saat dikonfirmasi Minggu, 30 Maret 2025 menjelaskan, rangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1947 yang didahului dengan Upacara Melasti dan Pangerupukan memberikan dampak terhadap meningkatnya volume sampah rumah tangga di Kota Denpasar.
Namun demikian, peningkatan signifikan terjadi saat proses pengarakan ogoh-ogoh malam pengerupukan.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar peningkatan volume sampah pasca rangkaian hari suci Nyepi tercatat meningkat 80-100 ton pada hari tersebut.
Di mana, peningkatan volume sampah ini didominasi oleh sisa ogoh-ogoh, sisa upacara, dan sisa makanan lantaran antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menyaksikan ogoh-ogoh.
“Pasca rangkaian hari suci Nyepi Caka 1947 volume sampah di Kota Denpasar bertambah 80-100 ton dari hari biasa, dan secara keseluruhan sudah dapat dibersihkan secara bertahap, dan khusus sampah sisa ogoh-ogoh langsung di pralina di Setra Badung,” ujar Gustra sapaan akrabnya
Dikatakannya, secara umum DLHK Kota Denpasar setiap menyambut hari besar keagamaan senantiasa selalu bersiaga.
Hal ini lantaran lonjakan volume sampah cenderung meningkat saat hari besar keagamaan.
Khusus untuk malam pangerupukan, DLHK Kota Denpasar mengerahkan sebanyak 1.200 personil, baik itu tenaga kebersihan, tenaga angkutan hingga driver.
Selain itu, sebanyak 25 armada truk dan pikap juga diterjunkan, serta armada motor cikar (moci) sebanyak 8 unit disebar untuk memantau titik-titik pelosok.
“Kami tetap bersiaga kapanpun untuk memastikan kebersihan Kota Denpasar, dan astungkara sudah bisa ditangani meski secara bertahap, kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/lurah guna menangani sampah hari besar keagamaan yakni rangkaian hari suci Nyepi ini,” jelas Gustra
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga turut menghimbau kepada masyarakat untuk turut andil meminimalisir jumlah sampah saat hari raya.
Hal ini dapat dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum dibuang guna memberikan kemudahan dalam penanganan lanjutan.
“Kami turut mengajak masyarakat untuk andil dalam menjaga kebersihan dengan memilah sampah dan membuang sampah sesuai dengan jam yang ditentukan oleh swakelola sampah, sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalan, dan kerja sama ini sangat penting menuju Kota Denpasar yang bersih dan asri,” terangnya.
Gustra juga mengimbau pada masyarakat kedepannya untuk menjaga kebersihan Kota Denpasar.
Terlebih lagi telah ada Perwali tentang tata cara pengelolaan sampah, yaitu Peraturan Walikota No 11 tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pembuangan Sampah di Kota Denpasar yang Berbasis Lingkungan.
Dikatakan dalam Perwali itu masyarakat Kota Denpasar dilarang menaruh sampah di depan rumah, telajakan, pinggir jalan, dan di atas trotoar. (bp/ken)