DENPASAR, Balipolitika.com- Akses menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, akan dibatasi pada H-3 atau tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi, 29 Maret 2025.
Hal ini untuk mengantisipasi kemacetan di sepanjang jalur tersebut karena momen mudik bertepatan dengan ritual adat yang digelar sebelum Nyepi di Jembrana.
Polisi juga menyiapkan antisipasi pengalihan arus pada hari itu karena ada penutupan jalan.
“Yang kami atensi di penyeberangan ini (Pelabuhan Gilimanuk). Karena akan ada penutupan jalan. H-3 sebelum Nyepi, ada acara tradisi adat,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, saat buka bersama awak media di Denpasar, Sabtu 15 Maret 2025.
Ariasandy mengimbau pemudik agar berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan.
“Sehingga, masyarakat yang mau mudik, kalau bisa mengawali (lebih awal). Yang sudah boleh libur silakan mendahului. Jangan berbarengan,” kata Ariasandy.
Ariasandy mengatakan puncak kepadatan lalu lintas saat arus mudik menuju Pelabuhan Gilimanuk diperkirakan terjadi lebih awal. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai 21 Maret 2025 hingga 23 Maret 2025.
Sementara itu, terkait Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup pada Sabtu 29 Maret 2025 mulai pukul 05.00 Wita dan dibuka kembali pada Minggu pukul 06.00 Wita.
Sementara, Pelabuhan Ketapang akan ditutup lebih awal, yakni mulai Jumat 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga Minggu pukul 06.00 WIB.
Direktur Lintas Polda Bali, Kombes Turmudi, mengatakan skenario rekayasa lalu lintas yang akan dieksekusi.
Rekayasa lalu lintas dilakukan jika ada kepadatan jumlah kendaraan di jalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Selain, untuk mengurai kemacetan, juga untuk mempercepat laju kendaraan yang ingin mudik dapat segera meninggalkan Bali sebelum 29 Maret 2025 pukul 05.00 Wita.
“Semaksimal mungkin akan kami dorong untuk ke luar (Bali) ya. Karena, sampai jam lima pagi di tanggal 29 Maret 2025, mudah-mudahan tidak ada (kendaraan yang akan menyeberang ke luar Bali,” kata Turmudi.
Turmudi menjelaskan ada sebanyak 1.600 lebih personel yang terlibat dalam pengamanan Nyepi dan Idulfitri.
Mereka terdiri dari kepolisian, TNI, dan pihak terkait lain. Ada tiga pos pelayanan dan sejumlah kantong parkir yang disediakan di Pelabuhan Gilimanuk.
Sebelumnya diberitakan, 270 personel dari Polres Jembrana dikerahkan untuk mengamankan arus mudik dalam Operasi Ketupat 2025.
Selain itu, 45 personel tambahan juga akan dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di titik-titik strategis.
Pengamanan akan difokuskan di empat pos yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Jembrana.
Selain itu, pos pelayanan akan didirikan di Terminal Kargo Kelurahan Gilimanuk dan pos terpadu di ASDP Gilimanuk. (bp/dp/ken)