BALI, Balipolitika.com – Nyepi pada tahun ini, jatuh pada akhir Maret 2025. Nyepi sendiri merupakan pergantian tahun saka, dalam Hindu yang telah ada sejak turun-temurun. Hari suci ini, memiliki makna filosofis yang dalam dan sangat penting.
Sebab sejatinya Nyepi bertujuan membersihkan alam semesta (bhuana agung), dan diri manusia (bhuana alit). Untuk itu adanya Catur Brata Penyepian, atau empat pantangan dan larangan saat Nyepi.
Di antaranya Amati Geni, atau tidak menyalakan api saat Nyepi. Makna lainnya adalah tidak mengibarkan amarah dan kebencian di dalam diri. Untuk itu, biasanya saat Nyepi masyarakat tidak boleh menyalakan api atau saat ini lampu.
Kemudian ada Amati Karya, atau tidak bekerja saat Nyepi. Kini Nyepi telah menjadi libur nasional, dan di Bali sendiri saat Nyepi tidak ada yang bekerja ataupun keluar rumah. Baik itu bekerja fisik, seperti memotong kayu dan lain sebagainya.
Selanjutnya, Amati Lelungan, atau tidak bepergian dan mawas diri. Tujuannya agar manusia tetap mengekang hawa nafsu, dan keinginannya. Lembaga umat pun menetapkan, agar masyarakat di Bali tidak keluar walaupun hanya di depan rumah.
Terakhir, adalah Amati Lelanguan yaitu tidak mengibarkan kesenangan apalagi kesenangan duniawi. Harapannya umat Hindu bisa memusatkan pikiran kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Baik itu dengan bermeditasi maupun sembahyang di kamar saat Nyepi.
Mulat sarira, atau instrospeksi diri saat Nyepi bertujuan memohon pengampunan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Serta memohon tuntunan beliau, agar mampu menjalankan Dharma kehidupan yang lebih baik ke depannya selama hidup di dunia.
Biasanya sebelum Nyepi, akan ada Tawur Agung Kesanga di perempatan agung desa. Kemudian ada malam pangerupukan, yaitu mengarak ogoh-ogoh keliling desa.
Lalu inti hari raya Nyepi itu, dengan Catur Brata Penyepiannya. Setelah itu, biasanya ada Dharma Santi Nyepi yang terisi Dharma Wacana ataupun Dharma Gita.
Nyepi juga sejalan dengan istirahat sejenak dan memberikan alam semesta bernafas, tumbuhan hidup dengan baik, hewan hidup bebas. (BP/OKA)