DENPASAR, Balipolitika.com- Teridentifikasi sebagai ojek pangkalan, tapi hampir 3 minggu berlalu, pelaku pemerkosaan terhadap turis Tiongkok berinisial JT di Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, masih berkeliaran.
Berusaha menjaga nama baik institusi Polri di mata dunia internasional, Polda Bali pun berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri untuk melacak sosok pelaku.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan di mana perwira polisi 3 melati di pundak itu mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini telah memeriksa sejumlah saksi termasuk beberapa tukang ojek, serta bukti petunjuk CCTV, namun masih mengalami kesulitan.
Karena itu, Polda Bali berkoordinasi dengan tingkat pusat (Bareskrim) dalam rangka mengkap pelaku.
“Ya, Pak Kapolda Bali sudah koordinasi dengan bareskrim juga,” ungkap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
“Mudah-mudahan, mohon dukungan dan kerja samanya agar dalam waktu dekat terdapat titik terang,” sambungnya.
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan pun berharap penyelidikan terkait kejadian yang mencoreng citra pariwisata di Bali itu dapat terungkap.
“Kini, Ditreskrimum Polda Bali dibantu Bareskrim, semoga terungkap,” tegas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
Seperti dijelaskan pihak pengacara korban bahwa Polda Bali saat ini tengah meminta bantuan Bareskrim untuk mengetahui nomor plat kendaraan pelaku.
Permintaan bantuan ini dilakukan karena dari hasil penyelidikan kamera CCTV tidak jelas alias kabur.
“Bareskrim sendiri diketahui memiliki alat pelacak tersebut,” pungkasnya.
Korban turis Cina berinisial JT menjadi korban pemerkosaan tukang ojek usai menonton acara perayaan malam tahun baru di Nyanyang Beach, Pecatu Kuta Selatan, pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 01.20 dini hari.
Perempuan yang berdomisili di Singapura itu awalnya hendak pulang ke villa bersama 6 temannya.
Rekan-rekannya pulang ke penginapan dengan menggunakan jasa tukang ojek masing-masing.
Namun, tukang ojek yang dikendarai oleh korban agak lain. Ia memilih mencari jalanan sepi dan sunyi dan jalanan yang dilalui bukan arah menuju vila korban.
Merasa curiga, korban sempat meminta tukang ojek tersebut putar balik, tapi ditolak.
Karena itu, dirinya berusaha menghubungi temannya, tapi tidak ada sinyal sehingga berinisiatif melawan.
Tukang ojek pangkalan misterius ini berhenti dan merampas ponsel korban serta membuangnya ke tanah.
Setelah itu, menunjukkan text di ponselnya yang bertuliskan i want to have sex with you. Melihat itu, ia terus melakukan perlawanan, tapi si tukang ojek berusaha mencekiknya dan memperkosa.
Usai melakukan aksi bejat, dia berniat memeras dengan cara meminta uang.
Karena tidak punya uang, si tukang ojek pangkalan itu menggeledah tas korban dan karena tak menemukan uang lalu mengambil gelang berlian korban dan kabur.
Korban lantas kabur ke rumah warga dan minta pertolongan lalu melaporkan musibah yang dialami ke Polda Bali pada 2 Januari 2025, namun 16 hari berlalu pelaku masih belum ditangkap. (bp/sat/ken)