DENPASAR, Balipolitika.com- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan secara resmi bantuan Rumah Layak Huni (RLH) atau program bedah rumah kepada masyarakat di beberapa wilayah Kota Denpasar pada Kamis, 28 November 2024.
Penyerahan bantuan rumah dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu serta mengatasi kemiskinan ekstrim ini dilaksanakan setelah pengerjaan bangunan fisik tuntas dikerjakan.
Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan seperangkat perabot rumah tangga mulai dari kasur, seprei, kompor gas, LPG 3 kg, dan almari bagi keluarga penerima bantuan.
Adapun 9 keluarga penerima bantuan tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni rumah I Wayan Rumiana di kawasan Desa Ubung Kaja, rumah I Nyoman Suta di Lingkungan Banjar Tegal Kangin, rumah Ni Made Sopi di kawasan Banjar Tainsiat, rumah I Made Sukadana di kawasan Jalan Kertanegara, rumah I Wayan Konil di kawasan Jalan Raya Sesetan, rumah I Nyoman Gerih di kawasan Jalan Tukad Balian, rumah I Nyoman Suarsa di kawasan Jalan Kartini, rumah I Komang Asta di kawasan Banjar Kaja, Kelurahan Serangan, dan rumah I Gede Karadita di kawasan Banjar Peken, Kelurahan Serangan.
Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Direktur Perumda Bhukti Praja Swakadarma Kota Denpasar, I Nyoman Putrawan, Tim Rumah Layak Huni, Perwakilan Dinsos, serta pendamping lainya.
Jaya Negara menjelaskan Pemkot Denpasar berkomitmen mendukung terpenuhinya kebutuhan perumahan atau hunian bagi masyarakat kurang mampu sehingga upaya mengentaskan kemiskinan terintegrasi dapat dioptimalkan, termasuk penanganan kemiskinan ekstrim.
Selain memberikan bantuan fisik berupa bangunan, Pemerintah Kota Denpasar dengan menggandeng perumda dan berbagai pihak juga turut melengkapi bantuan dengan perabot rumah tangga.
Bantuan ini mulai dari kasur, seprei, kompor gas, gas LPG 3 kg, dan almari sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat di mana ke depan akan terus ditingkatkan.
“Ke depan bantuan bedah rumah atau perbaikan rumah tidak layak huni menjadi layak huni secara bertahap akan terus kami tingkatkan, termasuk juga bantuan perlengkapan rumah tangga. Hal ini utamanya untuk membantu masyarakat Kota Denpasar sehingga perbaikan rumah dapat lebih baik lagi dengan dilengkapi dengan berbagai perabotan, dan mencapai rumah sehat layak huni yang berkelanjutan,” kata Jaya Negara.
Kadis Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja mengatakan Tahun 2024 ini Pemkot Denpasar merancang untuk merealisasikan total 35 unit dengan menyasar rumah tidak layak huni masyarakat kurang mampu.
Jumlah tersebut terdiri atas bantuan RLH yang dilaksanakan pada Anggaran Induk dan Anggaran Perubahan TA. 2024 dengan nilai bantuan per unit sebesar Rp75-90 juta.
Selain itu, terdapat 1 unit Bantuan CSR Rumah Layak Huni dari Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma, 1 unit Bantuan CSR Rumah Layak Huni dari DPD Himppera Bali, dan 1 unit Bantuan CSR Rumah Layak Huni dari DPD REI Bali.
“Hal ini merupakan atensi Bapak Wali Kota dan Wakil Walikota untuk secara berkelanjutan dirancang bantuan, sehingga perbaikan rumah dapat lebih baik lagi, dan mencapai rumah sehat yang layak huni secara berkelanjutan,” katanya
Lebih lanjut dijelaskan, realisasi RLH ini juga merupakan proyek perubahan serangkaian Diklat Pim Tk II Angkatan XXIX dengan proyek perubahan berjudul Pengembangan perumahan berbasis pemberdayaan masyarakat Desa Wisata Serangan Terintegrasi (Paruman Dewi Sita).
Proyek perubahan ini mencakup 4 inovasi, yakni pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan rumah layak huni di Desa Wisata Serangan, partisipasi masyarakat dalam menginput data RTLH, kolaborasi pembiayaan CSR, dan pemanfaatan teknologi wenperkimdenpasarkota melalui aplikasi e-RTLH.
Dalam pelaksanaan realiasi bantuan bedah rumah ini, pembangunan juga mengedepankan style Bali sebagai identitas budaya dalam bangunan di Bali.
Hal ini terbukti dengan tetap digunakannya ornamen Bali seperti Ikuh Celedu dan Bentala pada bangunan atap.
Terkait penetapan penerima, Cipta Sudewa mengatakan bahwa penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni ini telah melalui berbagai tahapan dan verifikasi.
Hal ini mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk selanjutnya di verifikasi oleh tim dan dianggarkan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Badung terkait pengerjaan fisik.
“Ke depan program bedah rumah atau perbaikan RTLH akan terus dilanjutkan sebagai progran pro rakyat dalam menyediakan rumah layak huni. Mudah-mudahan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan perumahan berkelanjutan yang layak bagi masyarakat dapat dioptimalkan,” harapnya.
Salah satu keluarga penerima bantuan, I Gede Karadita mengucapkan terima kasih atas bantuan rumah layak huni atau bedah rumah Pemkot Denpasar karena sangat bermanfaat dan sangat membantu masyarakat.
“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota dan para donatur atas bantuan bedah rumah dan perlengkapan yang diberikan. Terima kasih banyak,” ujarnya sumringah. (bp/ken)