PUISIKU AKAN MENUA
puisiku akan menua
bersama burung dan kupu-kupu
berjalan dalam hening
berjalan tanpa suara
menua bersama penutur terakhir
penutur bahasa abad agraris
diam dalam senyap. tanpa bicara
puisiku yang akan menua
tidak memiliki pohon
pohon tidak berbunga
pohon berusia 1001 tahun
pernah ada, burung dalam puisiku
pernah ada, kupu-kupu dalam puisiku
burung dan kupu-kupu
yang juga akan dipunahkan
tidak ada lagi kini
pohon tumbuh dalam puisiku
di jalan
yang dikenal sebagai hutan hujan
lebih gelap
dari malam yang abadi
lebih terang
dari siang menggantung cahaya
angin tandus. lebih basah
lebih hangat
dari tanah yang asam
puisiku akan menua. bersama
burung origami dan kupu-kupu patina
2024
AKU KUBUR HIDUP-HIDUP KUPU-KUPU DALAM PUISI I MADE SUANTHA
rumah terakhir bagi kupu-kupu
puisi-puisi I Made Suantha
kupu-kupu
penghuni sungai tanpa malam
kupu-kupu
penghuni lukisan kegelapan abadi
kupu-kupu tanpa warna
kepakan sayapnya tenang dan hening
kupu-kupu yang berdiam diri
dalam puisi I Made Suantha
kupu-kupu kayu. kupu-kupu tanah
kupu-kupu air. kupu-kupu api
berdiam diri. terkubur hidup-hidup
dalam puisi, seni membaca wajah
wajah sendiri. di malam putih
sebelum puisi di mulai
2024
PUISI SETIAP MANUSIA
air mataku terkubur dalam puisi
bagaimana aku bisa melihat lagi
keindahan sebatang pohon
pohon
yang tumbuh di tanah beracun
tanah air airtanah
pohon yang kelelahan
aku mengenalinya
dengan tangan basah
hujan sudah pergi
meninggalkan
hamparan sungai yang kering
hutan hujan menjadi sabana
air mataku terkubur
lebih dalam lagi
ke dalam puisi setiap manusia
yang menjadi tempat terasing
2024
PUISIKU LAHIR DARI AIR
sehitam drupadi. lahir dari api
seputih sita. lahir dari tanah
puisiku. lahir dari air
dari air. puisiku lahir
secerah tanah. dari tubuh sita
segelap api. dari tubuh drupadi
api. tanah. air.
dari puisiku, lahir
dari puisiku,
: air. tanah. api. lahir
2024
TAHUN TANPA MUSIM HUJAN
jangan ganggu puisiku. ½ lingkaran
lingkaran daur ulang mimpi basah
siapa yang menjagaku
lapuk sendirian menulis puisi
di penangkaran buaya muara
dan lumba-lumba airtawar
di sungai
yang mengering di kegelapan malam.
menyandang demam seumur hidup
sepanjang tanah, yang mencair
menyalakan cahaya di malam abadi
ketika hujan tidak menyentuh tanah.
aku mintakan doa peluruh rindu
jamur yang tumbuh di bawah tanah.
aku menemukan rahasia patina ini
tahun tanpa musim hujan
2024
Biodata
Sinduputra lahir di Sanur, Bali, dan kini bermukim di Lombok. Buku puisinya antara lain: Dongeng Anjing Api (Buku Arti, 2008), Biografi Burung (Pustaka Ekspresi, 2013), Di Lombok Aku Dapatkan Puisi (Akar Indonesia, 2018), Buku Puisi Rumah © 19 (Pustaka Ekspresi, 2023).