DENPASAR, Balipolitika.com– Presiden ke-8 Republik Indonesia yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memberikan pesan khusus kepada Calon Gubernur Bali Nomor Urut 01, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah agar mau mendengar kata hati rakyat.
Tidak serakah saat memimpin dan menghormati program-program kerja para pendahulu juga menjadi penekanan sebagaimana Prabowo berkomitmen melanjutkan kerja-kerja positif dan kerakyatan yang dilakukan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Saudara-Saudara, negara kita makmur. Kalau kita kelola dengan baik, semua hidup dengan baik. Masalahnya ada sekelompok, segelintir orang yang serakah. Kita mengerti bahwa keserakahan ini membawa ketidakbaikan kepada banyak orang dan itu yang saya bertekad untuk berusaha sekeras mungkin mengadakan perbaikan. Kalau ada beberapa orang yang mengatakan dirinya pro perubahan seolah-olah mereka perubahan, nanti rakyat akan merasakan sebenarnya pihak mana, siapa yang sesungguhnya akan membuat perubahan ke arah perbaikan,; bukan perubahan asal perubahan,” ungkap Prabowo baru-baru ini.
Memberi penekanan kepada De Gadjah dan audiens lainnya, Prabowo menyebut yang dinikmati masyarakat Indonesia saat ini adalah hasil dari sebuah perjuangan pemimpin terdahulu.
“Saya katakan, Pak Jokowi telah berbuat yang sangat baik untuk bangsa dan negara. Bahwa ada kekurangan, ada. Beliau bukan seseorang yang bisa selesaikan masalah dalam waktu sekejap,” tandasnya.
“Semua presiden pendahulu kita berbuat baik, berbuat banyak kebaikan, (tapi, red) masih banyak kekurangan. Kita akui. Jangan kita mitos kepada satu orang, ke satu kelompok, jangan. Rakyat sudah pintar. Saya baru dari Merauke, di kampung yang sangat terpencil, anak kecil sudah punya handphone. Rakyat tahu. Bahkan di ujung sana, di ujung Merauke sana, Burik kalau tidak salah desanya itu, petani-petani di sana, terutama emak-emak berteriak, Mayor Teddy, Mayor Teddy. Di ujung sana yang dikenal Mayor Teddy, bayangkan. Berarti apa? Berarti sudah terjadi interkoneksi semua, sudah mengerti. Rakyat paham dan kita harus paham, tokoh-tokoh politik di sini, kita harus merasakan apa yang (menjadi, red) kebutuhan rakyat. Kalau nggak, jangan jadi pemimpin. Karena itu, saya akan berusaha sekuat tenaga saya memimpin pemerintah yang sebersih-bersihnya,” tegas Prabowo. (bp/ken)