DENPASAR, Balipolitika.com– Calon Gubernur Bali Nomor Urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah tak punya pilihan lain selain menjadi pemimpin yang jujur dan tidak korupsi sesuai amanat khusus Presiden ke-8, Prabowo Subianto.
Jika berani macam-macam dan mengkhianati rakyat Bali, De Gadjah akan berhadapan dengan pasukan khusus presiden yang akan langsung menangkapnya.
De Gadjah menyampaikan rasa syukur setelah mendapatkan doa dan harapan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke Bali, Minggu, 3 November 2024.
Dalam pernyataannya, De Gadjah menegaskan Presiden Prabowo berdoa agar ia terpilih sebagai Gubernur Bali dan tulus melayani masyarakat Bali.
“Dukungan yang diberikan oleh Presiden Prabowo adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar. Saya berkomitmen untuk mewujudkan harapan Beliau serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali,” ungkap De Gadjah.
Lebih lanjut, De Gadjah menyatakan bahwa visi satu jalur antara pemerintahan pusat dan daerah yang disampaikan Prabowo bertalian erat dengan rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara.
Hadirnya bandara ini akan menjadi solusi ketimpangan ekonomi, khususnya antara Bali Utara dan Bali Selatan sekaligus sejalan dengan komitmen Prabowo Subianto menjadikan Bali sebagai ujung tombak kebangkitan wilayah Indonesia Timur.
Menjawab keinginan Presiden Prabowo agar Bali dipimpin oleh kepala daerah yang bersih, De Gadjah menegaskan bahwa prinsip itu mutlak harus dipegang teguh oleh setiap pemimpin.
“Rakyat Bali telah menunjukkan bahwa mereka menginginkan pemimpin yang dapat dipercaya; yang berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan rakyat tanpa menyalahgunakan jabatan,” jelasnya.
De Gadjah menambahkan bahwa masyarakat Bali saat ini semakin cerdas dan tidak lagi mau dipimpin oleh sosok yang diduga terlibat dalam praktik-praktik mengkhianati suara rakyat. (bp/ken)