JAKARTA, Balipolitika.com- Dulunya band-band ini terkenal dan dielu-elukan fans, kini malah hampir tak terdengar keberadaannya karena kehilangan sang vokalis.
Seperti yang diketahui, vokalis bagi sebuah band ibarat ujung tombak.
Baik buruknya sebuah band biasanya sangat dipengaruhi oleh sang vokalis
Tak heran bila sebuah band meledak, maka sang vokalis lah yang dikenal duluan, bukan personel lainnya.
Dampak buruknya, jika sang vokalis diganti atau hengkang, maka band itu pun terancam bubar.
Hal itu terbukti kerap terjadi pada band-band di Indonesia.
Jika dulunya mereka sangat digilai para fans, berikut nasib 10 band ini melempem saat ditinggal sang vokalis.
1. Kerispatih
Siapa yang tak kenal Kerispatih.
Suara merdu Sammy Simorangkir dipadu dengan lagu-lagu bertema cinta gubahan Badai membuat band yang terbentuk pada 21 April 2003 ini begitu disukai.
Hampir setiap lagu yang ditelurkan Kerispatih berhasil menapaki tanggal lagu, baik di radio maupun TV nasional.
Singkatnya, Kerispatih menjadi salah satu band sangat disukai dan memiliki jutaan penggemar.
Namun semua itu seakan berubah setelah Sammy dipecat akibat tertangkap karena kasus narkoba pada 2 Februari 2010.
Posisi Sammy diganti oleh Fandy Santoso yang merupakan jebolan Indonesian Idol 2007.
Tak lama setelah ditinggal Sammy, Kerispatih merilis album “Kerispatih and Friends” pada 2010.
Di album ini, untuk pertama kalinya Fandy Santoso membawakan lagu Kerispatih berjudul “Tertatih”.
Lagu ini sangat baik sebenarnya, namun karena citra Kerispatih masih melekat dengan Sammy, lagu inipun tidak terlalu meledak.
Pada 2013, Kerispatih kemudian merilis album “Melekat di Jiwa”.
Sayang, lagu ini pun kurang mendapat sambutan.
Kini Sammy pun fokus mendulang pundi-pundi rupiah dengan solo karier.
2. Drive
Tak bisa dipungkiri, Anji adalah salah satu penyanyi pria terbaik di Tanah Air.
Nama Anji pertama kali dikenal saat menjadi vokalis band Drive.
Suara khas Anji sudah sangat melekat dengan grup band ini.
Walau demikian, Anji sepertinya tidak bisa bertahan di band tersebut dan memilih hengkang.
Dimulai dengan single “Bersama Bintang” dalam album “Esok Lebih Baik” (2007), Drive menjadi salah satu band pendatang baru yang mencuri perhatian.
Namun konflik terjadi di tubuh Drive dan setelah menelurkan tiga buah album, Anji memilih hengkang pada 2010.
Anji memilih bersolo karier dengan merilis single “Dan Ternyata Cinta” yang sempat dipopulerkan band Padi.
Setelah ditinggalkan Anji, Drive menemukan vokalis baru bernama Umaru Takaeda.
Sambil memperkenalkan Umaru Takaeda, Drive merilis album “Cahaya Terang” (2011).
Namun sayang, album ini tak sesukses tiga album Drive sebelumnya ketika masih bersama Anji.
Tak genap setahun, Umaru Takaeda memilih hengkang dari Drive.
Kini, posisi vokalis Drive dipercayakan kepada Tirta Adilla yang karakter suaranya mirip dengan Anji.
Bersama Tirta Adilla, Drive sudah merilis tiga buah single, “Tepat Menemukanmu”, “Senyum dan Tangis”, dan “Mungkin Dia Lelah”.
Namun setelah ditinggal Anji, nama Drive arang terdengar.
Kini Anji sukses bersolo karier dan menjadi seorang YouTuber yang patut diperhitungkan.
3. Seuriues
Band Seuriues langsung mencuri perhatian berkat lagu “Rocker Juga Manusia” yang dirilis pada 2005.
Selain lagunya yang unik dan penampilan personelnya yang lucu, yang diingat orang dari Band Seuriues adalah sang vokalis, Candil.
Dengan mengenakan wig keriting panjang, penampilan Candil seperti rocker band heavy metal era 1990-an.
Memang, Seuriues dibentuk sebagai band dengan konsep entertaining the audience.
Selain menyuguhkan lagu yang enak didengar, Seuriues juga kerap menonjolkan aksi kocak saat tampil di atas panggung.
Namun sayang, Candil memilih mundur pada 2008.
Candil sibuk dengan kegiatan barunya di dunia film.
Setelah ditinggal Candil, Seurieus mendapuk Boym sebagai vokalis.
Dengan Boym, Seuriues merilis album V pada 2012 dengan single “Cinta Itu Sudah Mati”.
Sayang, album tersebut gagal dan nama Seuriues semakin tenggelam.
4. ST12
ST12 terbentuk pada 2004 dari sekumpulan pengamen, Pepep (drum), Charly (vokal), Pepeng (gitar), dan Iman (gitar).
ST12 dikenal sebagai band pop Melayu dengan karakter vokal Charly yang kental.
Merilis album berjudul “Jalan Terbaik” pada 2005, ST12 sukses dengan single “Aku Tak Sanggup Lagi” dan “Rasa Yang Tertinggal”.
Single “P.U.S.P.A” pada 2008 semakin menancapkan ST12 sebagai band yang sangat digemari.
Perlahan, ST12 pun memiliki basis penggemar yang cukup banyak.
Bahkan, gaya Charly dengan jaket kulit dan antingnya banyak ditiru.
Namun pada 9 Oktober Charly memutuskan mundur dari ST12 dan kemudian disusul oleh Pepep.
Charly dan Pepep membentuk Setia Band.
Tak mau nama ST12 mati, Pepep tetap menjalankan ST12 dengan menggaet Ridho sebagai vokalis.
ST12 pun merilis album “Lentera” pada 2013.
Kabarnya, lagu ini diterima dengan baik di Malaysia dan mendapat banyak penghargaan.
Namun anehnya, album tersebut tak terdengar di negeri sendiri.
Pepep kemudian mengganti Ridho dengan Dimas dan memperkenalkannya lewat single religi berjudul “Ampunan-Mu” saat Ramadan 2014.
Pada Agustus 2014, ST12 merilis single “Salam Terakhir” dan pada Oktober 2014 merilis album “Terjemahan Hati”.
ST12 versi Pepep memang tak secemerlang ST12 ketika masih ada Charly dan Pepeng.
Bahkan, banyak yang menilai ST12 kalah pamor dari Setia Band.
5. Naff
Naff merupakan band yang memiliki penggemar tersendiri.
Naff dikenal sebagai band pop dengan lagu bertema cinta.
Beberapa lagu Naff yang terkenal di antaranya: “Yang Tak Pernah Bisa Mencintaimu”, “A.N.G (Jangan Letih)”, “Terendap Laraku”, “Kau Masih Kekasihku”, dan “Akhirnya Ku Menemukanmu”.
Namun pada 2010, Ady sang vokalis yang juga motor Naff memilih mundur.
Penyanyi asal Bandung, Jawa Barat, itu memilih untuk bersolo karier.
Naff kemudian bergerak cepat mencari vokalis baru.
Posisi itu akhirnya diambil oleh Arda, yang sempat ikut audisi Indonesian Idol dan merupakan kekasih Tantri Kotak.
Pada 2011 Naff memperkenalkan Arda sekaligus album baru berjudul “Chapter 07 (New Beginning)” dengan hits single “Dosa Apa” dan “Tak Butuh Jawaban”.
Single “Dosa Apa” sempat membuat Naff kembali menggeliat.
Kini, Naff perlahan mulai meraih eksistensinya di belantika musik Tanah Air. (bp/dp/ken)