MANGUPURA, Balipolitika.com– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung I Gusti Anom Gumanti mengungkapkan tambahan gedung baru yang dirancang pada tahun 2025 semata-mata agar DPRD Badung benar-benar menjadi rumah rakyat.
Penegasan itu diutarakan I Gusti Anom Gumanti saat tatap muka dengan awak media di Ruangan Rapat Pimpinan DPRD Badung, Rabu, 22 Januari 2025.
Banyaknya respons terkait rencana gedung baru DPRD Badung senilai Rp125 miliar itu direspons santai mengingat peruntukannya semaksimal mungkin untuk masyarakat Badung.
“Gedung DPRD Badung harus betul-betul bisa menjadi rumah untuk rakyat,” tegasnya.
Rencananya gedung dewan saat ini akan difokuskan khusus sebagai ruangan kegiatan rapat, sedangkan para anggota dewan akan berkantor di gedung baru tersebut.
Jelasnya hampir setiap hari ada tamu maupun masyarakat yang berkunjung ke Gedung DPRD Badung.
Ada juga masyarakat yang memohon fasilitasi berupa peminjaman ruangan yang ada di DPRD Badung.
Namun ruangan-ruangan yang ada di gedung dewan saat ini belum memiliki kapasitas atau daya tampung yang lebih besar; ruangan di gedung dewan hanya maksimal di angka 130 orang.
“Yang dimiliki sekarang di DPRD Badung ini kapasitasnya paling maksimal 130 orang. Kecuali di Ruang Rapat Gosana Utama. Namun mohon maaf, kami tidak mengizinkan masyarakat untuk memanfaatkan Ruang Gosana Utama. Karena ruang rapat tersebut adalah ruang sakral. Ruang yang kita pakai untuk pengambilan keputusan atau ketika nanti ada pergantian bupati. Jadi mohon maaf sekali, khusus ruangan itu harus kita sakralkan bersama,” ujar I Gusti Anom Gumanti dalam kesempatan sebelumnya.
Gedung baru DPRD Badung direncanakan berlokasi di sebelah selatan Gedung DPRD Badung.
Adapun lahan tersebut saat ini merupakan salah satu lahan parkir di Puspem Badung.
I Gusti Anom Gumanti merinci ruangan-ruangan gedung baru DPRD Badung akan dirancang berkapasitas 300 orang dan 3 lantai.
“Mudah-mudahan ini bisa terwujud, sehingga seluruh masyarakat Badung yang mau menggunakan gedung dengan kapasitas yang lebih besar, kami persilakan, baik itu untuk pentas seni, rapat atau meeting atau yang lain,” kata I Gusti Anom Gumanti.
Setelah gedung baru terwujud, rencananya ruangan-ruangan yang ada di gedung lama akan difokuskan untuk rapat-rapat, sedangkan para anggota dewan akan berkantor di gedung yang baru.
Disebutkan pula akan akan ada jembatan penghubung antara gedung lama dan gedung baru.
“Di gedung baru, tempat kita ngantor, baik ruang pimpinan termasuk ruang anggota. kita akan setting semuanya untuk rapat. Kalau masyarakat ingin menggunakan sebagai tempat untuk rapat, kami persilakan,” ucap politisi PDIP asal Kuta itu.
Menarik diketahui, gedung baru DPRD Badung akan didesain memiliki space yang bisa dimanfaatkan masyarakat umum bersantai.
Pada bagian bawah akan dibangun creative hub skala kecil, sehingga bisa dimanfaatkan oleh anak muda untuk bekerja, bertukar ide dan gagasan, bergaul dengan sesama anak muda, atau sekadar bersantai.
Karena kondisi gedung saat ini jauh dengan kantin, I Gusti Anom Gumanti menyebut pihaknya juga akan melibatkan sejumlah UMKM.
“Situasi di dewan saat ini kantinnya terlalu jauh. Kadang-kadang masyarakat yang memanfaatkan gedung kita, mereka terlalu jauh untuk mencari makan minum,” tegasnya. (bp/ken)