DEKLARASI: Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H.- Putu Agus Suradnyana, S.T. (Mulia-PAS) Kabupaten Badung, I Wayan Disel Astawa, S.E., saat berorasi di hadapan ribuan massa, Senin, 16 September 2024.
BADUNG, Balipolitika.com- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H.- Putu Agus Suradnyana, S.T. (Mulia-PAS) serta Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa, S.H.- I Putu Alit Yandinata, S.S., M.A.P. disambut super meriah di kediaman I Wayan Disel Astawa, S.E., Senin, 16 September 2024.
Dalam acara bertajuk Deklarasi dan Pengukuhan Tim Pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata itu seluruh insan kader partai politik, yakni Partai Gerindra, Golkar, PSI, NasDem, Buruh, PAN, PKN, dan Prima kompak menyerukan yel-yel pemantik semangat mengarungi hajatan akbar Pilkada Serentak 2024, khususnya Pilgub Bali 2024 dan Pilkada Badung 2024.
“Apabila kita menginginkan suatu perubahan, mari kita bersama-sama untuk melakukan suatu perubahan melalui pasangan Mulia-PAS dan Suyadinata. Kesempatan ini adalah kesempatan yang tidak datang dua kali. Kesempatan ini harus diraih 2024 ini. Karena apa? Karena Badung dan Bali membutuhkan pemimpin yang mempunyai ide, gagasan, dan kepentingan untuk membela rakyatnya; bukan untuk kepentingan satu golongan dan yang lainnya,” tandas I Wayan Disel Astawa yang selangkah lagi dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD Bali masa bakti 2024-2029.
“Jadi yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Badung atau Bali ketimpangannya sangat jauh. Dari sisi pembagian bansos hibah di mana sesuai UUD 1945 siapapun pemimpin yang dilahirkan tentunya harus memberikan kesejahteraan, kebahagiaan yang merata. Bukan kita lagi melihat hanya partai golongan saja, hanya merah saja, nah itu yang terjadi selama ini, like and dislike. Jadi kita ubah pola itu, kita ubah mindset itu,” beber I Wayan Disel Astawa.
Didaulat sebagai Ketua Tim Pemenangan Mulia-PAS Kabupaten Badung, I Wayan Disel Astawa menekankan bahwa Provinsi Bali harus dibangun secara holistik atau menyeluruh, bukan kabupaten per kabupaten.
Berdiri kokoh di atas konsep pariwisata budaya bernapaskan agama Hindu dalam bingkai toleransi, I Wayan Disel Astawa menyebutkan bahwa komitmen Mulia-PAS yang “satu jalur” alias one commando dengan pemerintah pusat menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi Bali utara, selatan, barat, plus timur adalah keniscayaan.
“Salah satunya dengan mewujudkan Bandara Internasional Bali Utara di Singaraja, Buleleng,” tandas I Wayan Disel Astawa sembari menekankan komitmen melanjutkan keberlangsungan sekolah khusus siswa miskin yang sempat distop sistem berasramanya di era Wayan Koster- Tjokorda Oka Artha Sukawati (Koster-Ace) sebelum akhirnya dihidupkan kembali di era Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
“Sekolah Bali Mandara sangat memberikan efek positif bagi masyarakat miskin. Masyarakat miskin itu kita sekolahkan dan biayai dengan APBD sehingga sukses dan mampu terlepas dari garis kemiskinan,” imbuhnya.
Di perbatasan Bali Barat-Bali Utara, I Wayan Disel Astawa menyebut Mulia-PAS akan konsen pada pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang agar tidak hanya difungsikan sebagai lokasi bongkar muat barang, melainkan menjadi persinggahan kapal cruise.
“Demi pertumbuhan ekonomi Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur, jadi pelabuhannya ada di barat, bandaranya ada di timur sehingga Kabupaten Bangli, Karangasem akan tersentuh secara masif sehingga daerah tersebut lepas dari status daerah tertinggal,” urai I Wayan Disel Astawa.
Atas cita-cita mulia yang siap diwujudkan Paslon Mulia-PAS dan Suyadinata, I Wayan Disel Astawa mengajak semua pihak bersinergi demi perubahan hakiki di Bali, khususnya Badung.
“Mari kita bersinergi bekerja sama sebaik mungkin agar pasangan ini bisa mewujudkan sebuah kemenangan serta mewujudkan impian masyarakat untuk mencapai sejahtera, bahagia, merata. Tentunya program ini harus bisa kita wujudkan,” tegas I Wayan Disel Astawa. (bp/ken)