RITUAL SUCI: Sekda I Wayan Adi Arnawa bersama Nyonya Rasniathi Adi Arnawa saat persembahyangan bersama Hari Saraswati di Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Sabtu, 13 Juli 2024.
BADUNG, Balipolitika.com- Hari raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung atau setiap enam bulan sekali (210 hari) memiliki nilai yang sangat penting dan strategis sebagai hari turunnya Ilmu pengetahuan.
Khusus perayaan Hari Saraswati di Kabupaten Badung dilaksanakan di Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Sabtu, 13 Juli 2024 dan dipuput oleh Ida Pedanda Rai Kemenuh dari Griya Tegeh Angantaka Kecamatan Abiansemal serta dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, para pejabat di lingkungan Pemkab Badung, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra, beserta para siswa-siswi maupun pemedek lainnya.
Seusai persembahyangan bersama, Sekda Adi Arnawa mengatakan Hari Saraswati mempunyai makna sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan serta untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati di mana diyakini bahwa kehidupan di dunia ini merupakan hasil waranugraha dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam memberikan segala pemikiran, pengetahuan, wawasan, logika dalam menghadapi kehidupan di dunia.
“Sebagai simbol kecerdasan, simbol kebahagiaan buat masyarakat kita, mudah-mudahan dengan melaksanakan persembahyangan Hari Saraswati ini, akan memberikan kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan kepada masyarakat Badung, Bali dan masyarakat nusantara. Kalau ini kita bisa lakukan bersama-sama akan memberikan kebahagiaan yang luar biasa dan yang paling penting bagaimana kita tetap melakukan menyama braya di kalangan masyarakat dalam rangka kita untuk bersama-sama melaksanakan swadharma agama dan swadharma negara di Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra mengungkapkan Hari Saraswati di Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung untuk melaksanakan persembahyangan bersama memuja kebesaran Sang Hyang Aji Saraswati.
“Ada beberapa poin yang harus dilaksanakan bersama yakni malarapan dengan puja pangebhakti sarana upakara yang sudah dilaksanakan oleh Ida Ratu Pedanda, kewajiban swadharma kita masing-masing untuk diri sendiri dan untuk kita bersama, belajar tentang ilmu pengetahuan, keterampilan dan moralitas dan ini harus diikuti serta kita pelajari setiap hari, ajaran Sang Hyang Aji Saraswati yang baik kita sebarkan, berikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan yang terakhir hayati dan praktekan untuk kita sendiri serta untuk masyarakat umum,” jelasnya. (bp/ken)