SUVEI INDIKATOR: Simulasi 2 pasangan I Nyoman Giri Prasta-Made Muliawan Arya versus Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) hasil lembaga survei Indikator.
DENPASAR, Balipolitika.com– Peluang bersatunya Bupati Badung 2 periode (2015-2025) I Nyoman Giri Prasta, S.Sos dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (DPD Gerindra) Provinsi Bali, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah (Giri-Mulia) di Pilgub Bali 2024, Rabu, 27 November 2024 disambut super antusias oleh masyarakat Bali.
Hal ini tampak dalam sodoran pertanyaan simulasi 2 pasangan yang dirilis lembaga survei Indikator berjudul “Peluang Menang Calon-Calon Gubernur Bali di Pilkada Bali” periode survei 29 April 2024 hingga 5 Mei 2024.
Menggunakan sampel sebanyak 1.100 responden dengan margin of error sekitar 3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, sebanyak 72,0 persen mengunggulkan duet Giri-Mulia saat disodorkan pertanyaan seandainya pemilihan langsung Gubernur Bali dilaksanakan sekarang siapa yang akan ibu/bapak pilih di antara nama-nama pasangan berikut ini?
Adapun simulasi 2 pasangan ini menyodorkan nama I Nyoman Giri Prasta-Made Muliawan Arya versus Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace).
Hasilnya, Giri-Mulia meraih 72,0 persen, Koster-Ace 22,0 persen, dan 6,0 persen memilih tidak menjawab.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, peluang bersatunya I Nyoman Giri Prasta-Made Muliawan Arya atau familiar disebut paket Giri-Mulia disebut-sebut tidak terlepas dari fakta bahwa kondisi keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang sedang tidak baik-baik saja sepeninggal Gubernur Bali masa bakti 2018-2023 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) di mana terjadi defisit hingga Rp1,9 triliun.
Fakta yang diuraikan oleh Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) di Sidang Paripurna DPRD Bali Senin, 25 Maret 2024 silam plus utang pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) Klungkung senilai Rp1,5 triliun mempertegas “ketergantungan” Pemprov Bali terhadap pusat.
Kekalahan jagoan PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024, Rabu, 14 Februari 2024 diyakini berpeluang mempersulit pengambilan kebijakan di Pemerintahan Provinsi Bali jika tidak merangkul Partai Gerindra yang bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) sukses mengantarkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029.
Lebih-lebih APBD Bali yang “krisis” kini dihadapkan pada pengeluaran wajib super besar pasca rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Demi keberlangsungan program-program yang dirancang Pemprov Bali serta memaksimalkan suntikan dana pemerintah pusat selama 5 tahun ke depan, paket Giri-Mulia dinilai paling pas untuk mengawal plus mewujudkan aspirasi rakyat Bali.
Oleh sebab itu, munculnya paket Giri-Mulia di pusat, yang salah satunya dihembuskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat (DPW NasDem) Provinsi Bali, Julie Sutrisno Laiskodat disambut gegap gempita.
Dikonfirmasi terkait peluang lahirnya paket Giri-Mulia, De Gadjah mengaku sudah mendengar informasi tersebut, namun belum mendapat berita resmi dari DPP Gerindra, khususnya Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto.
“Saya sudah mendengar info itu dari Ketua Nasdem Bali, tapi saya belum dapat instruksi dari DPP Gerindra Pusat,” ujar caleg paling bersinar di Pileg DPRD Bali 2024 Dapil Denpasar dengan raihan 49.091 suara itu, Minggu, 9 Juni 2024.
De Gadjah menegaskan pihaknya akan selalu berpegang pada instruksi pengurus DPP pusat demi kepentingan rakyat Bali di 8 kabupaten dan 1 kota.
“Saya juga dapat informasi seperti itu. Tapi tiang belum dapat informasi dari pimpinan. Saya tidak tahu informasi dari mana itu. Yang saya tahu yang nelpon saya, ya Mbak Julie Laiskodat. Saya cari tahu kebenarannya juga; belum tahu juga. Dua hari lalu saya ketemu Pak Sekjen belum ada informasi apa-apa,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pasca kemenangan bersejarah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan raihan 1.454.640 suara atau 54,25 persen di Pilpres 2024 Provinsi Bali, banyak pihak yang mendorong Giri-Mulia bersatu di Pilgub Bali 2024.
Disandingkan dengan I Nyoman Giri Prasta, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali itu merasa tersanjung.
De Gadjah merasa terhormat jika disandingkan dengan politisi senior PDI Perjuangan Badung tersebut.
Jika paket Giri-Mulia mendapatkan restu dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, De Gadjah mengaku siap.
“Saya mengalir saja. Intinya fokus ngayah ke masyarakat. Ibarat air mengalir, kalau sudah ada perintah ya harus siap. Toh juga itu untuk kepentingan masyarakat,” tutupnya dengan bahasa santun.
Di sisi lain, paket Giri-Mulia ini disambut super antusias oleh masyarakat Bali. Tak sedikit yang mendambakan keduanya bersatu di Pilgub Bali 2024 agar kesejahteraan masyarakat Bali terwujud. (bp/ken)